Bisnis.com, JAKARTA -- National Transportation Safety Board (NTSB) atau Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Amerika Serikat (AS) dan Boeing mengunjungi posko kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP.
NTSB dan Boeing datang untuk membantu proses investigasi penyebab kecelakaan pesawat dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang yang hilang kontak setelah terbang selama 13 menit dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta itu.
“Jadi, mereka dalam hal ini membantu KNKT melakukan investigasi. Jadi semua data yang dari pabrikan melewati NTSB, data apapun bisa kita minta dengan penyelidikan saat itu," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta, Kamis (1/11/2018).
Berdasarkan pantauan Bisnis, terlihat 4 orang perwakilan NTSB dan 2 orang perwakilan Boeing sedang memeriksa serpihan-serpihan pesawat yang telah berhasil dikumpulkan.
Sejauh ini belum ada keterangan resmi tentang jabatan mereka. Soerjanto hanya menerangkan kedatangan NTSB dan Boeing untuk berbagi data soal pesawat nahas tersebut.
"Tugas Boeing itu membantu NTSB membantu Indonesia. Ya kami sharing data saja," ucapnya.
Boeing juga sebelumnya telah menyatakan akan memberikan bantuan teknis atas permintaan dari otoritas penerbangan Indonesia. Dalam laman resminya, perusahaan tersebut menyampaikan bantuan diberikan di bawah panduan otoritas yang melakukan investigasi atas kecelakaan tersebut.
Selain serpihan pesawat, tim SAR gabungan telah berhasil menemukan kotak hitam yang bisa menguak penyebab jatuhnya pesawat Boeing 737 Max 8 tersebut. Kotak hitam ditemukan pada Kamis (1/11) pagi.
Namun, hingga saat ini belum dipastikan apakah kotak hitam yang ditemukan berupa flight data recorder (rekaman data penerbangan) atau cockpit voice recorder (rekaman suara di kokpit).