Bisnis.com, MANGUPURA — Uni Eropa menyatakan komitmennya untuk menggelontorkan dana senilai 300 juta euro untuk tata kelola laut yang bersih dan aman secara global, termasuk bagi program-program penanganan sampah plastik, mendorong ekonomi biru yang lebih berkelanjutan, serta meningkatkan kegiatan riset dan pengawasan kelautan.
Uni Eropa (UE) juga mengukuhkan 23 komitmen baru untuk meningkatkan kondisi lautan dan mengelola potensinya. Hal itu termasuk penyediaan 100 juta euro bagi penelitian dan pengembangan (litbang) dalam rangka penanganan polusi sampah plastik serta alokasi dana sebesar 82 juta euro untuk kegiatan riset laut dan kelautan--termasuk kajian seputar ekosistem, pemetaan dasar laut, dan pengembangan sistem akuakultur yang inovatif.
Komitmen baru UE ini juga hadir dalam bentuk investasi senilai 18,4 juta euro untuk menciptakan ekonomi biru Eropa, yaitu sektor ekonomi yang bertumpu pada lautan dan berbagai sumber dayanya yang lebih berkelanjutan.
Komisioner UE atas urusan lingkungan kelautan dan perikanan Karmenu Vella mengatakan semua pihak membutuhkan lautan dan lautan membutuhkan kita.
“Kita harus segera mengurangi sampah laut dan sumber-sumber polusi lainnya, menghentikan penangkapan ikan ilegal dan mendukung ekosistem laut yang rapuh. Kita perlu memantapkan ekonomi biru--melalui penciptaan pekerjaan dan pertumbuhan yang berkelanjutan--didukung penelitian yang canggih dan teknologi mutakhir. Berdasarkan alasan inilah kami memandang perlu lahirnya komitmen-komitmen tersebut,” jelasnya di sela-sela Our Ocean Conference (OOC) 2018 di Nusa Dua, Bali, Senin (29/10/2018).
Salah satu program dari 23 komitmen tersebut adalah observasi bumi yang disebut Copernicus. Dukungan bagi program tersebut akan ditingkatkan dengan tambahan dana sebesar 12,9 juta euro bagi keamanan kelautan dan riset-riset yang didedikasikan untuk layanan lingkungan pesisir.
Dukungan tersebut di luar dana sebesar US$27 juta yang telah diberikan kepada Copernicus saat OOC 2017. Sistem Pengawasan Maritim Copernicus secara strategis menopang berbagai komitmen UE untuk memperkuat keamanan dan penegakan hukum kelautan.
Tidak hanya untuk kawasan Eropa, UE juga akan terlibat secara global. Salah satunya, lewat Program Lingkungan Persatuan Bangsa-Bangsa dan mitra-mitra internasional lainnya untuk membentuk koalisi akuarium dalam memerangi polusi plastik.
Sampah lautan di Asia , khususnya di China, Indonesia, Jepang, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam, akan ditangani melalui berbagai proyek yang didukung dana sebesar 9 juta euro. Di samping itu, masih terdapat dana sebesar 7 juta euro yang dialokasikan bagi perlindungan ekosistem laut yang ada di kawasan tersebut.
Saat ini, UE bekerja sama dengan Indonesia dan negara-negara tuan rumah lainnya di masa depan untuk menjaga momentum menuju lautan yang lebih bersih dan lebih aman.