Bisnis.com, TANGERANG - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan upaya pencarian kotak hitam pesawat Lion Air JT610 akan dibantu oleh Singapura dengan peralatan yang mumpuni.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengungkapkan saat ini tim dari Singapura berjumlah 3 orang terjun langsung ke lapangan untuk mendukung upaya pencarian kotak hitam (black box) dan badan pesawat.
"Mereka bawa alat seperti yang punya KNKT, tapi mungkin [peralatan] mereka lebih baik dan lebih sensitif, bisa mendengarkan lebih jauh, malam ini mereka tiba di Cengkareng dan langsung menuju ke kapal. Ada 3 orang beserta peralatannya,” kata Soerjanto, saat konperensi pers di Crisis Center Bandara Soekarno-Hatta, Senin (29/10/2018).
Dia mengatakan KNKT mendukung Basarnas dalam upaya pencarian badan pesawat dan para korban sebelum melakukan langkah investigasi guna mengetahui penyebab kecelakaan tersebut.
Kepala Basarnas M. Syaugi mengungkapkan pascakejadian hilang kontaknya pesawat Lion Air JT 610 pihaknya telah mengirimkan 3 kapal besar berukuran 40 meter dengan tim rescue yang lengkap termasuk 1 buah helikopter.
Saat ini, menurutnya, tim fokus melakukan pencarian badan pesawat di dalam laut. Hal ini dikarenakan sejak siang tadi serpihan puing pesawat yang di permukaan air sudah diangkut ke atas kapal dan diamankan di Pelabuhan Tanjung Priok.
“Barang-barang yang ada di atas permukaan sudah kami angkut, sudah dibawa ke JICT, Tanjung Priok. Sejak pukul 11.00 WIB tadi, karena di atas permukaan sudah tidak ada untuk hari ini kita menggunakan penyelaman karena kedalaman 35 meter tim penyelam sangat bisa, kita gunakan penyelaman dengan patern tertentu,” kata Syaugi.
Mengenai waktu operasi pencarian pihaknya mengaku belum menetapkan batas waktu operasi pencarian.
“SOP kita 7 hari, apabila masih ada yang belum ditemukan kita tambah 3 hari dan apabila masih ada kemungkinan untuk ditemukan, kita akan tambah,” ucapnya.