Bisnis.com, JAKARTA - Synthesis Development mengoreksi nilai total investasi dari pengembangan proyek apartemen Samara Suites akibat dari fluktuasi nilai tukar rupiah yang beberapa bulan terakhir semakin tertekan.
Managing Director Synthesis Square Julius Warouw mengatakan sebelum nilai tukar rupiah merosot menjadi Rp15.000 per dollar AS, perusahaan menggelontorkan nilai investasi mencapai Rp400 miliar untuk satu menara Samara Suites.
"Kalau sekarang, kenaikan konstruksi mungkin akan bertambah 10% hingga 12%," ujar Julius di Marketing Gallery Samara Suites, Kamis (25/10/2018).
Ia mengatakan kenaikan tersebut berasal dari beberapa komponen bahan konstruksi yang harganya tidak bisa dikunci pada perjanjian, seperti besi beton dan semen.
Berbeda halnya dengan bahan konstruksi lainnya seperti flooring dan barang impor lainnya yang bisa dikunci harganya melalui perjanjian sehingga sebagai bentuk antisipasi kenaikan harga akibat pelemahan nilai tukar.
"Tetapi ya kami belum tahu pasnya berapa pastinya, karena ini masih berjalan proyeknya, karena tidak semua bahan begitu dollar naik 15%, mereka [harga bahan bangunan] juga akan naik 15%, tidak seperti itu," papar dia.
Baca Juga
Samara Suites telah berhasil menjual sebanyak 249 unit dari total unit sebanyak 292 unit. Julius mengaku akibat dari kenaikan nilai investasi tersebut berencana akan menaikkan harga per unit yang tidak disebutkan besaran kenaikannya.
Apartemen tersebut dibanderol harga Rp39 juta/m2 atau mulai dari Rp3 miliar untuk tipe dua kamar tidur, Rp5 miliar untuk tiga kamar tidur, dan Rp7,2 miliar untuk unit dengan tipe empat kamar tidur.
Sejak groundbreaking pada 5 Juni 2016, kini pembangunan Samara Suites telah mencapai pada lantai ke 9 dengan target akan diserahterimakan pada akhir 2020.
Samara Suites merupakan bagian dari pengembangan proyek kawasan terpadu, Synthesis Square, yang masih dalam masa pengembangan. Synthesis Square terdiri atas 2 menara perkantoran dan 1 menara residensial yang menelan nilai investasi keseluruhan di luar harga tanah mencapai Rp1,6 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
