Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan Umum Perikanan Indonesia membidik buyer-buyer potensial dari seluruh dunia dalam ajang Trade Expo Indonesia 2018 yang diselenggarrakan pada 24-28 Oktober 2018 di Indonesia Convention Center (ICE) BSD City, Tangerang demi meningkatkan kinerja ekspor perusahaan.
Seperti dikutip dari keterangan pers yang diterima, Rabu (24/10/2018) ajang tersebut dihadiri oleh 28.000 pengunjung dari 125 negara baik Asia, Eropa, maupun Amerika.
“Kami sangat antusias mengikuti TEI 2018 sebagai ajang promosi produk kelautan dan perikanan unggulan Indonesia khususnya tuna. Target kami menambah mitra perdagangan produk perikanan potensial dan menambah negara tujuan ekspor agar mampu menjadi pemain kancah global,” ujar Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia Risyanto Suanda seperti dikutip dari keterangan pers, Rabu (24/10/2018).
Dalam keterangan pers disebutkan, booth Perindo yang menyajikan display bluefin tuna atau tuna sirip biru –jenis tuna dengan harga jual lebih tinggi bila dibandingkan dengan jenis lainnya- didatangi oleh para pengunjung dari dalam maupun luar negeri seperti Irak dan Chile. Seperti diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil tuna terbesar yang menyuplai 16% kebutuhan tuna dunia. Para pengunjung booth Perindo pun disuguhi sashimi tuna.
Pada rangkaian TEI 2018, Perum Perindo juga akan mengikuti talk show pengenalan perusahaan dan produk dalam Forum Bisnis Perikanan yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri.
“Perum Perindo siap untuk menggaet calon mitra dari kawasan Amerika, Eropa, dan juga kawasan Asia, Pasifik dan Afrika. dalam agenda tersebut. Beberapa negara Eropa, China, Aljazair juga telah mengajak Perum Perindo untuk melakukan temu bisnis untuk menjajaki peluang kerjasama sektor perikanan,” tambahnya.
Terakhir, Perum Perindo bersama Menteri BUMN melepas 3 kontainer ekspor produk perikanan di melalui Pelabuhan Peti Kemas PT Pelindo IV di Makassar pada minggu lalu. Ekspor tersebut meliputi 2 kontainer yang berisi ikan kakap merah, tenggiri, dan cumi berbobot 36 ton senilai US$210.000 ke Amerika Serikat dan 1 kontainer berisi 18 ton gurita sebanyak senilai US$ 100.600 yang akan diekspor ke Eropa.