Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontrak 3 Proyek Bendungan Ditandatangani

Pemerintah menandatangani kontrak proyek tiga bendungan senilai Rp8,44 triliun yang menandai dimulainya pembangunan proyek tersebut.
Ilustrasi: Bendungan Raknamo/Kementerian PUPR
Ilustrasi: Bendungan Raknamo/Kementerian PUPR

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menandatangani kontrak proyek tiga bendungan senilai Rp8,44 triliun yang menandai dimulainya pembangunan proyek tersebut.

Ketiga proyek bendungan tersebut yakni Tiga Dihaji di Provinsi Sumatra Selatan, Bener di Jawa Tengah, dan Sidan di Bali.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hari Suprayogi mengatakan bahwa tambahan bendungan akan meningkatkan rasio jumlah air yang ditampung dengan jumlah penduduk di Indonesia.

Saat ini, jumlah air yang ditampung baru mencapai 50 meter kubik per kapita per tahun dan ditargetkan naik menjadi 120 meter kubik per kapita per tahun pada 2030.

"Penyelesaian 65 bendungan pada tahun 2023 akan meningkatkan separuh target sehingga masih diperlukan pembangunan bendungan lagi,” kata Hari melalui siaran pers, Rabu (17/10/2018).

Kepala Pusat Bendungan Kementerian PUPR Ni Made Sumiarsih menjelaskan bahwa nilai kontrak bendungan Tiga Dihaji mencapai Rp3,82 triliun dengan kapasitas tampung 104,83 juta meter kubik.

Adapun, nilai kontak Bendungan Bener senilai Rp3,79 triliun dengan kapasitas 90,39 juta meter kubik, sedangkan Sidan mencapai Rp 830 miliar dengan kapasitas 3,80 juta meter kubik.

Dalam pembangunan bendungan, Kementerian PUPR mendorong peningkatan kapasitas kontraktor swasta nasional sebagai mitra kerja sama operasi dengan kontraktor BUMN Karya yang telah berpengalaman.  

Pembangunan Bendungan Tiga Dihaji dan Bener ditargetkan rampung pada 2023, sedangkan Sidan pada 2021.

Kementerian PUPR menargetkan pembangunan 65 bendungan yang terdiri atas 16 bendungan lanjutan dan 49 bendungan pada periode 2015—2019. Selain bendungan, Kementerian PUPR juga menargetkan pembangunan 1.088 embung di berbagai wilayah di Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper