Bisnis.com, JAKARTA--Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) meyakini pertumbuhan ekspor sepanjang 2018 bisa mencapai 10%.
Budiarto Tjandra, Ketua Pengembangan Sport Shoes & Hubungan Luar Negeri Aprisindo, mengatakan walaupun hingga data terakhir yang diterima asosiasi, yaitu pada Agustus 2018, pertumbuhannya di bawah 10%, permintaan ekspor pada kuartal akhir bisa lebih besar. Hal ini merupakan siklus yang biasa terjadi di pasar ekspor alas kaki.
"Kuartal III biasanya low season karena biasanya di Eropa kan summer holiday. Mungkin konsumen lebih milih untuk liburan," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (16/10/2018).
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), pada September 2018 ekspor industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki tercatat senilai US$413,75 juta, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang senilai US$474,94 juta. Secara kumulatif dari Januari--September 2018, ekspor industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki senilai US$4,16 miliar atau tumbuh 6,28% secara tahunan.
Tjandra menyebutkan puncak permintaan ekspor sepanjang tahun biasanya terjadi pada kuartal akhir. Pola ini telah terjadi sejak lama dan pertumbuhan pada kuartal IV bisa lebih dari 10%.
"Oleh karena itu, kami masih optimistis pertumbuhan sepanjang 2018 bisa 10%," katanya.