Bisnis.com, JAKARTA-- Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengajak warga kota Bekasi meningkatkan keselamatan berlalu lintas.
Para pelajar dan mahasiswa, termasuk perwakilan Taruna/i dari STTD Bekasi dan STPI Curug yang hadir dan berpartisipasi pada Dialog Nasional untuk bersama-sama meningkatkan keselamatan berlalu lintas.
"Saya mengingatkan kondisi bangsa kita saat ini, bahwa kita sedang melawan bangsa kita sendiri untuk menjadi lebih baik, khususnya terhadap perilaku kita dalam berlalu lintas,” ungkap Dirjen Budi, Minggu (30/9/2018).
Seperti diketahui, pada 2015, penyebab kematian nomor 2 terbesar di dunia termasuk di Indonesia adalah akibat kecelakaan lalu lintas.
“Paling banyak terjadi kecelakaan melibatkan pesepeda motor. Mayoritas korban adalah kalangan usia produktif dan potensial, yaitu usia 20-29 dengan profesi anak sekolah atau pelajar,” paparnya.
Sebab itu, dia mengimbau agar masyarakat yang mengendarai sepeda motor tertib, punya SIM, memakai helm, dan lain sebagainya.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub), berupaya meningkatkan kesadaraan berlalu lintas melalui sosialisasi kepada semua pihak. Kemenhub juga terus mengembangkan sistem angkutan umum yang lebih baik agar menjadi pilihan masyarakat dalam melakukan perjalanan.
“Saat ini kami (Kemenhub) sudah menyediakan data yang bisa diakses oleh masyarakat untuk mengetahui kendaraan-kendaraan atau perusahaan bus pariwisata mana yang bagus, yang SIM (pengemudi)-nya ada, ada kartu pengawasannya, juga ada KIR-nya,” jelas Budi.
Melalui aplikasi “Informasi Angkutan Pariwisata” yang sudah tersedia di Play Store untuk pengguna Android dan Apps Store untuk pengguna iOS ini, masyarakat dapat melakukan pengecekan.
Ddata kendaraan angkutan pariwisata dapat diketahui dengan mengetikkan nomor polisi kendaraan tersebut sebelum melakukan perjalanan. Hal itu diharapkan dapat menghindarkan penggunaan kendaraan yang tidak memenuhi persyaratan kelaikan jalan. Dengan demikian, risiko kecelakaan dapat diminimalisasi.
“Jadi kalau perusahaannya atau kendaraannya itu ga bagus, SIM-nya tidak ada, kendaraannya juga tidak ada uji laik jalan, ya jangan dipakai,” tuturnya.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan di Grand Ballroom Toton Baho Bekasi ini juga dihadiri Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek, Wali Kota Bekasi Rahmad Effendi, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Bambang Prihartono, dan Direktur Pembinaan Keselamatan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Risal Wasal.