Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura Kargo tampaknya belum berencana membangun cargo village di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatra Utara.
Saat ini, anak usaha PT Angkasa Pura II (Persero) itu lebih memilih fokus terhadap pembangunan kawasan cargo village di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
"Kita masih akan fokus pembangunan cargo village yang di Bandara Soekarno-Hatta. Kalau yang di Kualanamu belum [ada rencana]. Sekarang saja masih ada PR untuk membagi lini-I, tenant-tenantnya," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura Kargo Denny Fikri, Rabu (26/9/2018).
Denny mengatakan tantangan yang dihadapi saat ini di Bandara Kualanamu adalah terkait menaikan traffic volume kargo. Sejauh ini rata-rata volume kargo di Kualanamu, menurutnya, sekitar 100 ton per hari. Angka itu sebetulnya terus meningkat.
"Kebanyakan masih didominasi domestik, rata-rata sekitar 80%. Trennya memang meningkat sekitar single digit," ujarnya.
Dalam catatan Bisnis, tahun lalu AP Kargo tengah mengkaji peluang pembangunan cargo village di Bandara Kualanamu, setelah rampungnya pembangunan cargo village di Bandara Soekarno Hatta. Namun, tampaknya rencana pembangunan cargo village di Kualanamu urung dilakukan.
Adapun perluasan cargo village Bandara Soekarno-Hatta seluas 90 hektare direncanakan dibangun pada tahun 2019 dan beroperasi penuh pada 2021.
Nantinya, cargo village ini dinilai mampu menampung hingga 1,5 juta ton kargo per tahun, atau diklaim naik dua kali lipat dari terminal kargo Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini hanya menampung 700 ribu ton.