Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri PUPR Undang Korsel Normalisasi Ciliwung

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengundang Pemerintah Korea Selatan untuk mendukung program normalisasi & revitalisasi Sungai Ciliwung.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan Kim Hyun-mee di sela-sela Asean - Republic of Korea Infrastructure Ministers' Meeting di Seoul, Korea Selatan, Senin (17/9/2018)./Istimewa0Kementerian PUPR
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan Kim Hyun-mee di sela-sela Asean - Republic of Korea Infrastructure Ministers' Meeting di Seoul, Korea Selatan, Senin (17/9/2018)./Istimewa0Kementerian PUPR

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengundang Pemerintah Korea Selatan untuk mendukung program normalisasi & revitalisasi Sungai Ciliwung.

Hal tersebut disampaikan Basuki saat melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korsel Kim Hyun-mee di sela-selaacara Asean - Republic of Korea Infrastructure Ministers' Meeting di Seoul, Korsel, Senin (17/9/2018).

Dikutip dari keterangan resmi pada Selasa (18/9/2018), Basuki mengatakan ide tersebut terungkap saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Korsel dan berkesempatan meninjau Sungai Chonggyechon yang melintasi pusat Kota Seoul dan kini menjadi unsur ruang publik yang esensial bagi warga setempat.

Dalam pertemuan tersebut juga dibahas kerj asama di bidang infrastruktur dalam lingkup Kementerian PUPR yakni progres Bendungan Karian, proyek saluran pembawa air baku Karian-Serpong dan manajemen pemeliharaan jembatan.

Dalam pembahasan pembangunan Bendungan Karian di Provinsi Banten, Basuki menyampaikan bahwa progresnya sudah mencapai 52% dan diharapkan rampung pada pertengahan 2019.

Pembangunan bendungan berkapasitas 207,5 meter kubik tersebut sebagian dibiayai dari pinjaman Pemerintah Korsel dan memulai pembangunannya sejak Oktober 2015.

Bendungan senilai Rp1,07 triliun tersebut dikerjakan oleh kontraktor Daelim Industrial Co, Ltd-PT Wijaya Karya (Persero)-PT Waskita Karya (Persero) joint operation.

Pada pagi harinya, Basuki mengunjungi dua proyek kota baru yaitu Kota Baru Dongtan 2 dan Alphadom City.

Kondisi kota Seoul yang metropolis, semakin padat penduduk dan tingginya harga rumah membuat pemerintah Korea Selatan melalui Land Housing (LH), sebuah Badan Usaha Milik Negara untuk melaksanakan proyek kota baru dengan konsep smart city.

Kota baru Dongtan 2 yang luasnya 3.500 ha ini didesain sejak 2001 dan mulai dibangun pada 2004. Penduduknya saat ini sebanyak 265.000 jiwa di mana hampir separuh penduduknya setiap hari beraktivitas di Seoul.

Dengan moda transportasi Super Rapid Train (SRT) yang baru selesai dibangun pada bulan Maret 2018, jarak 61 km antara Dongtan-Seoul dapat ditempuh oleh para penduduk Dongtan selama 20 menit saja.

Selanjutnya kunjungan dilanjutkan ke Alphadome City, tidak terlalu jauh dari Dongtan 2. Di tempat kedua, Basuki bersama rombongan berdiskusi dengan pengelola Alphadome City mengenai dinamika perumahan rakyat di Korsel dan Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : PU.go.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper