Bisnis.com, JAKARTA -- Saat isu pelemahan rupiah pekan lalu, Ciputra Group masih mencatatkan kesuksesan menjual 150 unit ruko di Citra Business Avenue, Citra Maja Raya, Lebak Banten, pada 8 September 2018 lalu.
Associate Director PT Ciputra Residence Yance Onggo mengatakan, harga per unit ruko berkisar antar Rp650 juta sampai Rp961 jutSaat isu pelemahan rupiah pekan lalu, Ciputra Group masih mencatatkan kesuksesan menjual 150 unit ruko di Citra Business Avenue, Citra Maja Raya, Lebak Banten, pada 8 September 2018 lalu.a. Dia menilai pertumbuhan orang membeli properti di Citra Maja Raya memang cukup pesat. Hasil penjualan 150 unit ruko ini memberi pemasukan kepada Citra Maja Raya senilai Rp100 miliar.
Yance menerangkan, total lahan di Citra Maja Raya seluas 2.600 hektare. Ciputra Group sudah mengembangkan tahap I sejak 2015 seluas 430 hektare dengan total 7000 unit rumah. Selanjutnya, pengembangan tahap II seluas 300 hektare dengan total sekitar 6.500 unit rumah. Total rumah ada 13.500 unit dengan 27 klaster. Selanjutnya pada tahap III perseroan akan mengembangkan 400 hektare.
"Kita melihat potensi ini dan sepertinya tepat mengembangkan ruko dengan nama Citra Business Avenue, terbatas 150 unit. Ukuran bangunan 72, dan luas tanah 54 meter persegi, dua lantai. Habis terjual dalam 3 jam," ujar Yance kepada Bisnis, Rabu (12/9/2018).
Yance menyebut, pelemahan rupiah kemarin terbukti tidak memberi ketakutan bagi pembeli. Ada pun porsi pembeli ruko di Citra Business Avenue 60% ada investor, dan 40% adalah end user. Dia menegaskan, end-user yang membeli ruko dilarang untuk menjadikan ruko sebagai area untuk berdagang bahan bangunan ataupun bengkel.
"Jadi sekitar perumahan tidak boleh kotor, atau ada kandungan gas, minyak, oil, yang berbahaya," tuturnya.
Baca Juga
Adapun, sisa Rp88 miliar akan dikejar dengan menjual unit rumah ketimbang ruko. Dia optimistis hasil penjualan rumah tapak masih akan meningkatkan kinerja perusahaan. Misalnya saja, pada April 2018 lalu, ada 1.500 unit rumah di Citra Maja Raya yang habis terjual dan menyumbang pendapatan sekitar Rp300 miliar. "Selanjutnya masih kembali menjual rumah tapak," tutur Yance.