Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aerofood ACS Tunda Bangun Fasilitas Produksi di Cikande

PT Aerofood Indonesia (Aerofood ACS), perusahaan penyedia katering penerbangan, menunda pembangunan fasilitas pusat produksi senilai Rp245 miliar di Cikande, Banten hingga tahun depan.
Suasana persiapan meals di dapur PT Aerofood Indonesia./Bisnis-Endang Muchtar
Suasana persiapan meals di dapur PT Aerofood Indonesia./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Aerofood Indonesia (Aerofood ACS), perusahaan penyedia katering penerbangan, menunda pembangunan fasilitas pusat produksi senilai Rp245 miliar di Cikande, Banten hingga tahun depan.
 
Vice President Operation & Production Aerofood ACS Sam Hartoto mengatakan fasilitas pusat produksi seluas 6 hektare (ha) tersebut akan termasuk sektor pembuatan bakery dan pastry.
 
"Fasilitas produksi di Cikande masih belum [dibangun]. Harusnya tahun depan [sudah] bisa," ujarnya, Minggu (2/9/2018).
 
Hartoto menerangkan penundaan pembangunan disebabkan oleh masalah pendanaan. Modal besar membuat perusahaan harus mengandalkan pihak ketiga untuk mendukung investasi tersebut.
 
Pihaknya akan mengandalkan sumber pendanaan dari investor maupun sindikasi perbankan. Adapun kas internal tidak memungkinkan untuk mendukung pembangunan tersebut karena masih terbatas digunakan menjalankan operasional.
 
Nantinya, fasilitas produksi bakery masuk dalam pembangunan tahap pertama karena lebih mudah dan perusahaan banyak membutuhkan produk roti. Sebagian besar penerbangan domestik dengan waktu terbang di bawah satu jam memberikan produk bakery kepada penumpang.
 
Pembangunan fasilitas pusat produksi tersebut, lanjutnya, guna meningkatkan diversifikasi produk selain in-flight, yakni pasar industrial.
 
Saat ini, Aerofood telah menyediakan 150.000 meals per hari dan masih bisa bertambah saat musim puncak. Adapun jumlah makanan yang telah disajikan sepanjang 2017 mencapai 33 juta meals dengan perincian 28 juta meals untuk maskapai nasional dan sisanya untuk maskapai asing.
 
Anak usaha Garuda Indonesia Group tersebut memiliki sumber daya manusia sebanyak 6.231 orang dan 5 koki asing. Juru masak asing tersebut guna menjamin makanan tetap otentik sesuai dengan permintaan maskapai dari Eropa, China, Jepang, Korea, dan India.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper