Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah agenda penting dinilai mendesak direalisasika Nicke Widyawati sebagai nakhoda baru PT Pertamina (Persero).
Ekonom bidang energi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan bahwa penetapan itu akhirnya mengakhiri spekulasi adanya tarik-menarik kelompok kepentingan di tubuh perusahaan pelat merah tersebut.
Dia pun menilai Nicke merupakan sosok yang tepat sebagai Direktur Utama Pertamina, setelah selama 4 bulan terakhir dia menjalankan perannya sebagai pelaksana tugas (Plt.) dirut.
"Kalau mengacu pada tiga kriteria, yakni profesional, integritas, dan independen, Nicke memenuhi ketiga kriteria tersebut, sehingga tidak keliru kalau Nicke akhirnya ditunjuk sebagai Dirut Pertamina," ungkapnya dalam keterangan resmi, Rabu (29/8/2018).
Lebih jauh, Fahmy menilai penetapan itu juga sangat penting sebab ada banyak agenda atau aksi korporasi strategis yang harus segera diputuskan oleh Dirut Pertamina definitif.
Agenda mendesak itu, lanjut Fahmy, adalah mengamankan program presiden, antara lain tidak menaikkan harga Premium dan Solar, serta menjaga agar tidak terjadi kelangkaan bahan bakar minyak atau BBM di seluruh wilayah Indonesia.
Agenda lain adalah memperbaiki sistem distribusi gas 3 kg subsidi agar tepat sasaran, mengimplementasikan kebijakan BBM Satu Harga, dan mempercepat pembangunan kilang minyak untuk mengurangi impor BBM.
"Di hulu, Nicke harus melakukan optimalisasi lifting di Blok terminasi. Selanjutnya, Pertamina juga harus masuk di blok baru sehingga ke depan lifting dapat ditingkatkan di atas satu juta barel per hari," ujarnya.
Selain itu, Fahmy mengatajan Nicke juga harus segera menyelesaikan integrasi holding migas untuk menjadi world class oil and gas company. Holding Migas, jelasnya, harus mampu menurunkan harga gas di dalam negeri hingga menjadi $6 per MMBtu.
Tanpa melakukan beberapa agenda tersebut, tegas Fahmy, Nicke bakal bernasib sama dengan para pendahulunya yang dicopot akhir periode kepemimpinan di Pertamina.
"Semoga Ibu Nicke mampu mengemban amanah sebagai Dirut Pertamina sesuai konstitusi, yang mampu mempergunakan migas untuk sebesarnya kemakmuran rakyat."
Kementerian BUMN melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) menetapkan Nicke Widyawati sebagai Dirut Pertamina. Keputusan itu tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : SK - 232/MBU/08/2018, tanggal 29 Agustus 2018, tentang Pengalihan Tugas, Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina.
Bersama Nicke, turut diangkat Darmawan Samsu sebagai Direktur Hulu menggantikan Syamsu Alam dan Koeshartanto sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM).