Bisnis.com, JAKARTA – Konsultan properti menilai penurunan bisnis di ruang belanja dan ritel di Jakarta tidak dirasakan di daerah lain karena tingginya angka usaha mikro kecil menengah yang mengandalkan ruang jualan itu.
Vice President Coldwell Banker Advisory, Dani Indra Bhatara menyatakan dari hasil Indonesia Property Market Review 2018, bahwa pertumbuhan suplai dan tingkat hunian ritel yang bagus di luar Jakarta adalah di Surabaya sebesar 90,1% dan Bandung yang mencapai 94,6%.
“Kami fokus studi untuk ritel sewa bukan ritel strata. Karena di Jakarta ini, akibat online shop yang terkena imbas adalah ritel strata yang ditinggalkan pengunjung,” ujar Dani kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.
Dia menyatakan, secara umum ritel sewa juga mengalami penurunan tetapi tidak setinggi ritel strata. Selain itu, di luar Jakarta, ada banyak pemain lokal terutama untuk jenis ritel makanan dan minuman (FnB) yang mengandalkan ritel sewa.
Alhasil, kata Dani, ruang ritel harus beradaptasi dengan konsep bisnis ritel kekinian yang menarik minat konsumen. Para pengembang ritel harus berani melakukan renovasi konsep bangunan dan spesifikasi ruang peruntukan.
Dia mengambil contoh, di Surabaya, kehadiran Tunjungan Plaza 6 di Surabaya menjadi buruan banyak pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Alhasil, ada banyak tenant FnB lokal maupun tenant asing yang membidik ruang ritel di Tunjungan Plaza 6.
Baca Juga
“Tunjungan 6 itu langsung okupansinya full. Pemain lokal dan luar, akhirnya mall itu menghadirkan sesuatu kebaruan bagi pengunjung,” terang Dani.
Assistant Manager Vice President Coldwell Banker Advisory, Angra Angreni menambahkan selain Surabaya dan Bandung, performa ritel yang cukup baik adalah Palembang dan Makassar. Secara umum faktor kenaikan ritel di Palembang dipicu oleh perhelatan Asian Games. Selain itu, Palembang memiliki satu pasokan ritel baru yakni pusat ritel Palembang Icon yang sudah beroperasi satu tahun dan okupansinya sudah di atas 90%.