Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Kosmetik Halal Meningkat, Industri Tumbuh 7,4 Persen

Kementerian Perindustrian menyatakan tren penggunaan kosmetik halal saat ini meningkat.

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian menyatakan tren penggunaan kosmetik halal saat ini meningkat.

Taufiek Bawazier, Direktur Kimia Hilir Kemenperin, mengatakan kinerja produksi industri kosmetik saat ini menunjukkan tren positif, salah satunya didorong permintaan kosmetik halal di Hari Raya Lebaran lalu.

"Secara umum, masyarakat saat ini sudah menyukai produk dengan label halal, ada tren naik di antara pengguna kosmetik Muslim," ujarnya Jumat (3/8/2018).

Kinerja industri kosmetik juga didorong oleh branding-branding yang memikat konsumen untuk memilih dan mencoba produk baru hasil inovasi produsen, baik untuk kecantikan, perawatan, toiletery, parfum, dan dekoratif kosmetik.

Kemenperin mencatat pada tahun lalu, industri kosmetik tumbuh sebesar 6,35% dan naik menjadi  7,36% pada kuartal I/2018. Sepanjang tahun ini, Kemenperin meyakini industri kosmetik bisa tumbuh sebesar 7,33% secara tahunan.

Selain permintaan domestik yang meningkat, banyaknya industri start up baru yang bisa diterima oleh pasar juga menjadi faktor pendorong. "Laju investasi juga terus meningkat dan ekspor juga tumbuh," kata Taufiek.

Sebelumnya, Sancoyo Antarikso, Ketua Umum Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), mengatakan produsen dituntut dapat memenuhi selera konsumen domestik apabila tidak ingin kalah dengan produk dari luar negeri, seperti dari Korea Selatan.

"Kami harus bisa one step ahead terhadap tren kosmetik di kemudian hari. Oleh karena itu kami adakan pameran setiap tahun yang mengundang para pemain global ingredients, packaging, dan mesin supaya tahu tren ke depan seperti apa," ujarnya.

Produsen dalam negeri juga berkeinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat produk kosmetik, yang saat ini banyak merujuk ke Negeri Ginseng. Sancoyo menyatakan Indonesia memiliki potensi yang besar karena memiliki warisan formula kosmetik yang kaya serta bahan baku alami yang melimpah.

Dia meyakini produk kosmetik domestik mampu bersaing di pasar global karena saat ini ekspor sudah cukup besar. Sepanjang tahun lalu, kata Sancoyo, nilai ekspor produk kosmetik lebih dari US$500 juta dengan tujuan utama negara-negara kawasan Asia Pasifik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper