Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah pelaku usaha menilai produk kosmetik halal dapat mendatangkan laba mengingat tingginya jumlah populasi muslim di seluruh dunia.
Seperti dilansir dari laman Bloomberg, saat ini beberapa produsen dunia telah menggarap secara serius produk kosmetik halal. Produsen bahan kimia BASF misalnya, telah mendapatkan sertifikat halal sejak empat tahun silam.
Pihak BASF menggunakan konsultan untuk melakukan pengujian terhadap bahan yang mereka produksi. Meski saat ini Indonesia dan negara mayoritas muslim lainnya masih menjadi target utama, pihak perserseroan menilai penjualan produk kosmetik halal mulai mengalami pertumbuhan di Negara Barat.
Lembaga riset Technavio mengatakan jumlah uang yang dikeluarkan konsumen seluruh dunia untuk produk kosmetik halal mencapai US$27 juta pada 2016. Nilai transaksi untuk kategori kosmetik halal dapat mencapai US$39 juta pada 2019.
Sementara itu, pelaku usaha ritel daring/online menilai produk kecantikan memang sedang mengalami pertumbuhan peminat dalam dua tahun terakhir.
Head of Corporate Communication & Public Affairs JD.ID Teddy Arifianto mengungkapkan pihaknya selaku penyedia produk menunggu permintaan dari pasar. Menurutnya, sertifikat halal tersebut akan memberikan dampak bagi merek produk kosmetik.
“Kepercayaan dan kesetiaan konsumen saya rasa akan meningkat pada suatu merek. Namun, kalau bagi penyedia layanan jual beli tidak akan terlalu berdampak karena saat ini masyarakat memiliki kebebasan dalam memilih produk,” jelas Teddy kepada Bisnis.com, Senin (2/1/2016).