Bisnis.com, JAKARTA— Perum Perikanan Indonesia (Perindo) tengah menjajaki kerjasama dengan Zanzibar, sebuah negara kepulauan yang terletak di sebelah timur pesisir Afrika.
Sekretaris Perusahaan Perum Perindo Agung Pamujo menyebutkan, rencana ini mengemuka pasca pertemuan pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Perum Perindo, dan Pemerintah Zanzibar dalam dua kesempatan berbeda baru-baru ini, termasuk kunjungan Presiden Zanzibar Ali Mohamed Shein ke Perum Perindo pada Kamis (2/8).
Menurut Agung, dalam kunjungan ke Perum Perindo, pemerintah Zanzibar sangat tertarik untuk bisa belajar atau berbagi pengalaman tentang pengelolaan pelabuhan perikanan serta proses pengolahan produk perikanan setelah menyaksikan langsung kegiatan yang ada di wilayah kerja Perum Perindo.
Kendati demikian, katanya, masih ada sejumlah tahap yang perlu dilaksanakan sebelum kerja sama ini benar-benar terealisasi. Salah satunya adalah memastikan potensi atau produksi perikanan Zanzibar . Selain itu, hal tak kalah penting lainnya adalah kesepakatan antara kedua negara.
Menurut Agung, dalam pertemuan antara pihak KKP, Perum Perindo, dan Pemerintah Zanzibar, telah terjalin kesepakatan tak tertulis yang akan dituangkan kelak dalam Memorandum of Understanding (MoU).
“Di situ kan sudah disepakati, karena mereka saling tertarik, G to G [government to government], bahwa setelah ini akan melakukan MoU,” katanya Agung, Kamis (2/8/2018).
Kesepakatan tertulis antar kedua negara diprediksi akan terealisasi dalam konferensi kelautan yang akan diselenggarakan di Bali pada Oktober nanti.
Adapun, untuk tingkat business to business, Perum Perindo kemungkinan besar akan menjadi pihak yang ditawarkan untuk bekerja sama dengan perusahaan milik negara Zanzibar untuk mengembangkan industri pengolahan perikanan di negara tersebut.
Jika segala proses berlangsung lancar, rencana kerja sama ini diprediksi paling cepat akan dimasukkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan tahun mendatang dengan mempertimbangkan potensi yang dimiliki negara tersebut.
“Paling cepatnya tahun depan ya. Begitu memang kita anggap berpotensi, kami kan juga akan segera menyusun rencana untuk dimasukkan dalam RKAP 2019,” tambahnya. (Juli E.R.Manalu)