Bisnis.com, JAKARTA—Sepanjang enam bulan pertama berjalan tahun ini, Colliers International Indonesia mencatat belum ada tambahan pasokan baru ritel di Jakarta yang membuat pasokan kumulatif terjaga pada 4,65 juta meter persegi (dari 129 pusat perbelanjaan).
Senior Director Resesarch Colliers International Indonesia, Ferry Salanto mengatakan 70% dari total suplai ritel yang ada adalah ditawarkan untuk disewa. Hingga akhir tahun ini hanya ada 1 proyek dalam pipeline yang akan dibuka tahun ini, yakni New Harco Plaza di Glodok, Jakarta Barat oleh PT Agung Podomoro Land Tbk seluas 60.000 meter persegi.
“Pasokan ritel akan berlanjut semakin terbatas di Jakarta, dengan hanya ada 5 mal seluas 380.000 meter persegi hingga periode 2020 nanti,”katanya dikutip Rabu (11/7/2018).
Selain itu selama kuartal II/2018, beberapa pusat perbelanjaan kembali beroperasi setelah diperbaharui atau di renovasi, baik untuk penyewa lama dan baru. Hal ini membuat tingkat okupansi terbantu dengan rata-rata pada level 83,8%.
Menurut Ferry, sejak kuartal III/2017, tingkat okupansi ritel khususnya di CBD relatif stabil pada level 87%. Dengan aktivitas sewa yang moderat, setidaknya akhir tahun ini, okupansi bisa sedikit terkerek menjadi 88%.
Namun, berbeda dengan area penyangga Jakarta yang mengantisipasi kehadiran tiga mal baru akan menyebabkan okupansi turun 1,5% akhir tahun ini. Dengan demikian secara keseluruhan akan ada pertumbuhan ruang ritel 2,9 % secara tahunan akhir tahun ini baik di Jakarta dan sekitarnya dari 4 proyek seluas 200.000 meter persegi.
Baca Juga
Ferry melanjutkan ada keyakinan bahwa momen liburan sekolah dan Idul Fitri mendongkrak penjualan ritel, termasuk Asian Games di semester kedua 2018.