Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China: AS Telah Memicu Perang Dagang Terbesar Sepanjang Sejarah

China menyatakan AS telah memicu perang dagang terbesar sepanjang sejarah, setelah menerapkan tarif impor baru untuk produk-produk Negeri Panda yang nilainya mencapai US$34 miliar.
Presiden China Xi Jinping berjabat tangan dengan Presiden AS Donald Trump (paling kanan). Ikut mendamping Ibu Negara China Peng Liyuan saat makan malam pada awal pertemuan puncak 6-7 April 2017 di  Florida./.Reuters
Presiden China Xi Jinping berjabat tangan dengan Presiden AS Donald Trump (paling kanan). Ikut mendamping Ibu Negara China Peng Liyuan saat makan malam pada awal pertemuan puncak 6-7 April 2017 di Florida./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- China menyatakan AS telah memicu perang dagang terbesar sepanjang sejarah, setelah menerapkan tarif impor baru untuk produk-produk Negeri Panda yang nilainya mencapai US$34 miliar.

Xinhua melansir Jumat (6/7/2018), Kementerian Perdagangan (Kemendag) China mengatakan tarif impor tersebut melanggar aturan WTO dan menunjukkan sikap perisakan, memberikan ancaman besar terhadap keamanan industri serta rantai pasok global.

Lebih lanjut, China menilai kebijakan yang ditetapkan oleh Presiden AS Donald Trump itu akan mengganggu perbaikan ekonomi global, memicu kekacauan di pasar global, serta memukul perusahaan multinasional, korporasi, dan konsumen.

Pemerintah China mengklaim terpaksa melakukan tindakan balasan untuk melindungi kepentingan nasional serta rakyatnya.

Kemendag China menambahkan akan melaporkan situasi ini kepada WTO dengan segera dan mempertahankan kebijakan dagang bebas bersama negara-negara lainnya.

Sebelumnya, Trump mengonfirmasi bahwa AS akan mulai mengumpulkan tarif terhadap produk impor asal China yang nilainya US$34 miliar per Jumat (6/7) pukul 12.01 dini hari waktu Washington.
Selain itu, dia juga mengancam akan ada putaran berikutnya yang menyasar produk impor dari China senilai lebih dari US$500 miliar. Jumlah itu setara total impor AS dari China pada 2017.

Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mengumumkan akan mulai mengumpulkan tarif sebesar 25% terhadap 81 produk yang diidentifikasi pada Juni 2018 oleh Kantor Perwakilan Dagang AS (US Trade Representative/USTR).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper