Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan kerjasama dengan Ministry of Land, Infrastructure, and Transportation (MOLIT) Korea Selatan terkait pengembangan konsep smart city di Indonesia.
Sekertaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti mengatakan kerjasama pemerintah dengan swasta dari Korea Selatan merupakan bentuk dukungan Kementerian PUPR terhadap pengembangan smart city di Indonesia.
“Pengembangan smart city di Korea Selatan sudah dimulai sejak tahun 2000. Saya harap dengan kerjasama ini, Indonesia dapat belajar dari Korea dalam mengembangkan konsep smart city,” ujar Anita dikutip dalam keterangan resminya, Rabu (4/7/2018).
Pengembangan smart city di Indonesia, kata Anita, akan dimulai pada kota-kota baru yang akan menjadi penopang kota besar.
Selain itu, Anita juga berharap melalui kerjasama dengan pemerintah Korea Selatan dapat memperbaiki prosedur pengembangan konsep transit oriented development (TOD) agar maksud dan tujuan TOD yang dibangun dapat tercapai.
Pemerintah yang selama ini menggadangkan konsep TOD yang terintegrasi dengan stasiun kereta sejak tahun lalu, mengharapkan mampu mengurangi backlog di Indonesia yang kini mencapai 11,4 juta, mengurai kemacetan, dan mengurangi kekumuhan.
Baca Juga
Sebagai informasi, Korea Selatan juga sedang melakukan pengembangan konsep smart city dengan TOD yang dimulai awal tahun ini dengan Kota Sejong dan Kota Busan sebagai pilot project.
Sementara itu, Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo mengatakan telah mempersiapkan rencana jangka panjang untuk mewujudkan pengembangan smart city yang telah dimulai sejak 2015.
Sejak 2015 hingga 202, katanya, pemerintah akan berfokus untuk memenuhi standar pelayanan minimal perkotaan pada semua kota di Indonesia, salah satunya lewat program 100 persen akses air bersih ,0 persen kawasan kumuh ,dan 100 persen akses sanitasi.
“Pengembangan di Indonesia perlu waktu. Kami akan maju menuju kota hijau yang ditargetkan tercapai pada tahun 2035, dan kemudian pada tahun 2045 kami harapkan sudah terwujud pengembangan smart city,” papar Sri.
Kementerian PUPR bertemu dengan MOLIT Korea Selatan yang dipimipin oleh Direktur Jenderal Kebijakan Publik Lee Seong Hai pada Rabu (4/7/2018) yang merupakan tindak lanjut ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) tentang Kota Cerdas antara Kementerian PUPR dan MOLIT Korea Selatan pada Konferensi Habitat III di Quito, Ekuador pada Oktober 2016 lalu.