Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peringkat Ketahanan Pangan Indonesia Membaik

Global Food Security Index-GFS atau Peringkat Ketahanan Pangan Indonesia meningkat dari posisi ke-71 menjadi posisi ke-61.
Petugas Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian sedang melakukan pemeriksaan adanya kandungan formalin/Antara
Petugas Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian sedang melakukan pemeriksaan adanya kandungan formalin/Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Global Food Security Index-GFS atau Peringkat Ketahanan Pangan Indonesia meningkat dari posisi ke-71 menjadi posisi ke-61 pada 2017.

Berdasarkan hasil kajian The Economist Inteligence Unit (EIU) yang melakukan survei terhadap 113 negara, pada 2016 Indonesia menempati posisi ke-71 dengan skor 51,1 sedangkan pada tahun 2017 Indonesia naik menjadi rangking ke-69 dengan skor 51,3. Artinya ada peningkatan dalam hal ketahanan pangan di dalam negeri.

Menurut Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian Ketut Kariyasa, meningkatnya ketahanan pangan Indonesia ini seiring dengan membaiknya posisi tiga pilar yang membentuknya.

Ketiga pilar tersebut adalah keterjangkauan (affordability), ketersediaan (availability), dan kualitas dan keamanan (quality and safety).

Menurutnya, aspek keterjangkuan terhadap pangan posisinya naik dari 70 pada 2016 menjadi 68 pada 2017 dengan score naik 0,5 poin dari 50,3 menjadi 50,8. Pada poin aspek ketersediaan, posisinya juga naik dari 66 pada 2016 menjadi 64 pada 2017 dengan score naik 0,1 poin dari 54,3 menjadi 54,4.

“Pada aspek ini, posisi Indonesia berada di atas Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Philipina. Walaupun tidak terjadi perbaikan skor, yaitu tetap 44,1, tetapi posisi aspek kualitas dan keamanan pangan Indonesia juga meningkat dari 87 pada 2016 menjadi posisi 86 pada 2017," jelas Ketut, Sabtu (30/6).

Dia menambahkan, membaiknya posisi Ketahanan Pangan Indonesia tidak terlepas dari upaya keras yang telah dilakukan pemerintah dalam bentuk program-program terobosan pembangunan pertanian dalam empat tahun terakhir ini.

"Berbagai terobosan telah dan sedang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan produksi pangan dalam negeri, dalam upaya meningkatkan ketersediaannya, seperti upaya khusus peningkatan produksi padi dan jagung, telah berdampak secara siginifikan terhadap peningkatkan produksi," tambah Ketut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper