Bisnis.com, JAKARTA — Produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia menghasilkan potensi transaksi senilai US$5,4 juta di pameran Food West Africa. Pameran Food West Africa dilaksanakan pada 8—10 Mei 2018 di Landmark Center, Victoria Island, Lagos, Nigeria.
"Keikutsertaan Indonesia dalam pameran ini merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan ekspor. Untuk itu, kami mengundang perusahaan mamin Indonesia agar dapat mengembangkan pasarnya ke Nigeria," kata Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos Bagus Wicaksena dalam siaran pers, Kamis (28/6/2018).
Dia menyampaikan Pameran Food West Africa 2018 adalah pameran mamin terbesar di Afrika Barat dengan jumlah pengunjung mencapai 3.500 orang dan diikuti 140 perusahaan dimana sekitar 65% dari jumlah perusahaan yang menjadi peserta pameran berasal dari luar Nigeria.
Sebanyak lima perusahaan Indonesia berpartisipasi di Paviliun Indonesia. Kelima perusahaan tersebut yaitu PT Mayora (kopi instan, permen, dan makanan ringan); PT Kapal Api Global (kopi instan, permen, makanan ringan, dan minuman coklat); PT Mariza Food (kopi instan, kue lapis, kerupuk, makanan ringan, selai, dan minuman coklat); PT Dua Kelinci (makanan ringan dan minuman sari buah); serta PT Anugrah Pertiwi (mentega, sardin dalam kaleng, dan minyak goreng).
Pada 2017, nilai ekspor mamin yang termasuk bahan baku industri Indonesia ke Nigeria diperkirakan mencapai sekitar US$80 juta atau 23% dari total ekspor nonmigas. Nilai tersebut setara dengan 0,4% dari total potensi pasar mamin Nigeria.
Selain produk lokal, pasar mamin Nigeria didominasi oleh produk dari Eropa, Amerika Serikat, Thailand, India, China, dan negara-negara di kawasan Timur Tengah.
"Potensi pasar mamin di Nigeria harus dimanfaatkan produsen Indonesia, mengingat mamin merupakan salah satu sektor industri unggulan Indonesia," tambah Bagus.
Nigeria merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di Afrika dengan populasi sekitar 190 juta jiwa yang mencerminkan potensi pasar produk mamin. Berdasarkan penelitian Ringier Food (2015), potensi pasar produk mamin di Nigeria mencapai sekitar US$20,55 miliar atau setara dengan kontribusi sebesar 4,6% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Perusahaan The Manufacturer’s Association of Nigeria (MAN) bahkan memperkirakan pertumbuhan industri mamin berkisar antara 10%–30% pada beberapa tahun ke depan, ini dikarenakan pasar yang sangat dinamis dengan perilaku konsumennya yang optimis, sensitif terhadap harga, setia kepada merek tertentu, dan mulai memperhatikan aspek kenyamanan berbelanja.