Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TENSI PERANG DAGANG: Amankan Ekspor ke China, Mendag AS Kunjungi Beijing

Menteri Perdagangan Amerika Serikat Wilbur Ross tiba di Beijing pada Sabtu (2/6/2018). Kunjungan ini bertujuan mengamankan ekspor barang dan energi ke China setelah pemerintah AS meningkatkan tekanan dalam perselisihan dengan negara tersebut.
Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross meninggalkan hotel menjelang pembicaraan perdagangan dengan para pejabat China di Beijing, China, 2 Juni 2018./.Reuters-Thomas Peter
Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross meninggalkan hotel menjelang pembicaraan perdagangan dengan para pejabat China di Beijing, China, 2 Juni 2018./.Reuters-Thomas Peter

Bisnis.com, JAKARTA-- Menteri Perdagangan Amerika Serikat Wilbur Ross tiba di Beijing pada Sabtu (2/6/2018). Kunjungan ini bertujuan mengamankan ekspor barang dan energi ke China setelah pemerintah AS meningkatkan tekanan dalam perselisihan dengan negara tersebut.

Pemerintah AS juga telah membuat negara-negara sekutunya meradang dengan kebijakan penerapan tarif pada impor baja dan aluminium.

Seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (2/6/2018), Ross tidak memberikan keterangan apapun kepada wartawan yang telah menunggunya di hotel tempat dia menginap di Beijing pada Sabtu sore. Ross dijadwalkan akan menghadiri makan malam dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He di Diaoyutai State Guest House. Keduanya juga akan menghadiri pertemuan pada Minggu besok.

AS dan China sebelumnya saling mengancam akan menerapkan tarif impor hingga US$150 miliar.

Setelah muncul "gencatan senjata" dari dua ekonomi besar dunia tersebut, Pemerintah AS memperingatkan akan terus mengejar tarif US$50 miliar pada impor Cina, serta memberlakukan pembatasan investasi Cina di Amerika Serikat dan kontrol ekspor yang lebih ketat pada minggu ini.

Sebelum Ross tiba, sekitar 50 pejabat AS telah tiba terlebih dahulu di Beijing pada minggu ini. Kehadiran Ross diharapkan dapat mengamankan pembelian jangka panjang produk peternakan dan komoditas energi oleh China untuk menambal defisit neraca perdagangan senilai US$375 miliar dengan negara tersebut.

Presiden AS Donald Trump telah meminta Pemerintah China untuk mengambil tindakan dalam rangka menurunkan gap neraca perdagangan kedua negara senilai US$200 juta per tahun hingga 2020.

Pemerintah AS juga ingin mengamankan perlindungan kekayaan intelektual yang lebih besar dan mengakhiri subsidi Pemerintah China yang telah menyebabkan banjir impor baja dan aluminium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper