Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Jalur Mudik, Menteri PUPR: 90% Mantab

Setidaknya ada tiga aspek penting untuk bisa merasakan mudik lancar, yakni kesiapan sarana prasaran, rekayasa lalu lintas faktor perilaku pengendara.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai melakukan pertemuan terkait rencana penurunan tarif tol di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (26/3/2018). Bisnis/Ipak Ayu H.N
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai melakukan pertemuan terkait rencana penurunan tarif tol di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (26/3/2018). Bisnis/Ipak Ayu H.N

Bisnis.com, JAKARTA — Setidaknya ada tiga aspek penting untuk bisa merasakan mudik lancar, yakni kesiapan sarana prasaran, rekayasa lalu lintas faktor perilaku pengendara.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya sudah mengikuti arahan dari Kementerian Perhubungan terkait dengan titik prioritas mana yang menjadi fokus arus mudik.

“Hanya saja favoritnya masih di Jawa [penggunaan jalur mudik]. Di Jawa titik terpadat itu juga di Jateng,” katanya, seusai mengikuti rapat terbatas Persiapan Menghadapi Idulfitri 1439 H,  di Kantor Presiden, Rabu (30/5/2018).

Dari total jalan nasional yang ada di Pulau Jawa dengan panjang 3.943 kilometer, terbagi dari tiga jalur. Untuk jalan nasional Pantura terbentang 1.341 km, lintas tengah 1.197 km, Pansela sepanjang 1.405 km.

Dengan panjang jalan nasional, lanjut Basuki, pemudik memiliki alternatif rute dan tidak hanya mengandalkan pada ruas-ruas jalan tol untuk sampai pada tujuan.

Untuk panjang jalan tol dari Jakarta – Surabaya totalnya sepanjang 760 km, dengan ruas jalan operasional sepanjang 525 km, semmentara fungsional 235 km. Sementara itu, dari Merak – Pasuruan terbentang 995 km, dengan jalan yang beroperasional sepanjang 760 km dan fungsional sepanjang 235 km.

“Kondisi jalan pada 2018 sudah mencapai tingkat kemantapan 90%, atau lebih baik dibandingkan dengan kondisi tahun lalu,” tegasnya.

Dia menambahkan perhatian khusus perlu diletakkan pada 60 kilometer pertama dari arah Jakarta, karena adanya akumulasi kegiatan pembangunan LRT dan Jakarta – Cikampek Eleveated 2. Untuk mengurangi kepadatan, pengerjaan proyek tersebut akan dihentikan pada H-10 dan akan dibersihkan untuk meningkatkan kenyamanan pemudik.

Untuk ruas tol yang fungsional, tersebar di lima titik, yakni Pematang – Batang sepanjang 39 km (progress 78%), Batang – Semarang sepanjang 74 km (77%), Salatiga Solo sepanjang 32 km (Kali Kenteng 63%, Semarang – Solo 72,6%), Sragen – Ngawi sepanjang 32 km (bagian dari ruas Solo – Ngawi 90 km), serta Wilangan – Kertosono sepanjang 37 km (bagian ruas Ngawi – Kertosono 87 km).

Prasarana mudik siap digunakan pada H-10 Lebaran, disiapkan juga rest area setiap 20 km, dan parking bay. Nantinya, setiap 10 km akan dibangun parking bay atau tempat istirahat sementara dengan toilet, minimarket dan musala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper