Bisnis.com, JAKARTA — PT Adhi Karya (Persero) Tbk. memperkirakan studi kelayakan rencana pembangunan sebagian jalur darat kereta ringan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi tahap kedua diperkirakan selesai pada awal tahun depan.
Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk. (ADHI) Budi Harto mengatakan bahwa studi kelayakan tersebut nantinya dilakukan berbarengan dengan kajian keseluruhan proyek, termasuk dengan rute yang melayang (elevated).
Dalam desain teknik dasar terkini yang dilakukan pihaknya, setidaknya 75%—80% jalur kereta ringan (light rail transit/LRT) rute Cibubur—Bogor sepanjang 25 kilometer (km) akan dibangun di darat.
Sebelumnya, emiten konstruksi berkode saham ADHI itu mengestimasi paling maksimal sekitar 70% jalur LRT akan dibangun di darat atau sekitar 18,75 km—20 km.
Perseroan memperkirakan sebagian jalur yang dibangun di darat ini akan menghemat 30% dari total biaya keseluruhan.
"Jadi, nanti tidak hanya yang Cibubur—Bogor, tetapi juga dua rute lainnya. Kami targetkan awal 2019 sudah selesai FS [feasibility study]-nya," kata Budi kepada Bisnis, pekan lalu.
Pembangunan LRT Jabodebek tahap II sepanjang 38,50 km terdiri atas tiga rute, yakni Dukuh Atas—Palmerah—Senayan 7,80 km, Cibubur—Bogor 25 km, dan Palmerah—Grogol 5,70 km.
Menurut Budi, hanya rute Cibubur—Bogor yang terbuka untuk pembangunan LRT di darat mengingat lahan masih tersedia.