Bisnis.com, JAKARTA—Kapasitas terpasang pulp pada Asia Pulp and Paper (APP) Sinar Mas mencapai 7 juta ton.
Elim Sritaba, Director of Sustainability and Stakeholder Engagement APP Sinar Mas, menuturkan kapasitas produksi pulp ini merupakan produksi maksimum dari tiga pabrik yang dimiliki perusahaan.
"Sekitar 3 juta ton dari Indah Kiat Perawang, hampir 1 juta ton dari pabrik Lontar Papyrus, serta sekitar 3 juta ton dari pabrik Oki Pulp. Jadi produksi maksimum kami saat ini 7 juta ton pulp. Saat ini beberapa mill tidak berjalan 100%," kata Elim di Jakarta, Rabu (23/5/2018).
Dia tidak bersedia menyebutkan total realisasi produksi pulp perusahaan. Meski begitu saat ini perusahaan menyatakan total produksi perusahaan yang terdiri dari tisu, kemasan, kertas, pulp, kertas, produk kemasan dan konvensi mencapai 19 juta ton per tahun.
Elim mengklaim saat ini pihaknya menggunakan 100% kayu perkebunan untuk menunjang produksi. Proses ini telah dilakukan perusahaan sejak 2013. Pihaknya juga memastikan pemasok tidak menebang kayu alam yang menyebabkan deforestasi.
"Semenjak menjalankan forest conservation policy [FCP] 20 perusahaan kami tolak menjadi supplier, sebanyak dua perusahaan di-remove karena tidak dapat memenuhi," katanya.
Dengan standar baru itu, perusahaan juga telah menyelesaikan 46% konflik dengan masyarakat setempat. Selain itu perusahaan mampu menekan areal terkena kebakaran hingga tinggal 0,01%. Selain itu perusahaan mengklaim telah mengalih fungsikan 7.000 hektare lahan perkebunan di lahan gambut untuk memulai perlindungan yang lebih baik.
"Oki Mill menerapkan model ini [FPC] sehingga kami bisa meng-improve ekonomi di sekitar mill," tambahnya.
Sementara itu, Managing Director APP Sinar Mas Goh Lin Piao mengatakan saat ini pekerjaan terbesar perusahaan adalah menyelesaikan berbagai persoalan dengan lingkungan seperti sengketa tanah, perambahan hutan secara ilegal hingga penduduk miskin sekitar areal konsesi perusahaan.
Saat ini, APP Sinar Mas telah mengucurkan US$300 juta untuk menjalankan sistem pemantauan hutan, restorasi lanskap, pencegahan kebakaran hingga penelitian lahan gambut. Perusahaan juga menyiapkan US$30 juta tambahan untuk memastikan pos perlindungan guna mengantisipasi kebakaran menjelang pesta olah raga Asian Games.