Bisnis.com, JAKARTA—Perum Bulog saat ini memiliki cadangan beras hingga 1,5 juta ton dan memastikan pasokan beras hingga pasca Lebaran aman.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan jumlah tersebut cukup memadai untuk intervensi pasar jika harga tiba-tiba melonjak terlebih saat menghadapi Lebaran. Cadangan tersebut dikatakan Budi diserap dari petani-petani lokal berupa gabah dan beras.
“Hari ini ada di gudang Bulog untuk cadangan itu 1,5 juta ton. Itu yang ada di kita untuk cadangan saja. Sedangkan yang beredar di luar lebih besar, kan 94% [beras] itu ada di luar,” tuturnya setelah menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya, Selasa (22/5).
Dia pun mengklaim saat ini harga beras di pasaran masih normal dan belum ada lonjakan harga yang signifikan karena faktor bulan Ramadan.
Kendati demikian Bulog terus melakukan kegiatan operasi pasar untuk memantau perkembangan harga di setiap wilayah. Adapun terkait pasokan menjelang Lebaran, dia memastikan aman.
“Pasti ya [aman], dalam hitungan kita, dalam ketersediaan itu ada di pasar, aman,” ujarnya.
Di sisi lain, ditanyai terkait impor beras menurutnya kebutuhan harus dijaga agar tetap stabil. Jika stok menurun mau tidak mau pemerintah harus mendatangkan kebutuhan pokok itu dari luar negeri.
Dia pun menambahkan, dalam pertemuananya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, ada arahan khusus untuk menjaga pasokan dan stok.
“Kualitas barangnya atau beras itu harus dijaga, sehingga masyarakat mendapatkan beras murah, kualitasnya bagus,” imbuhnya.