Bisnis.com, CIREBON - Kementerian Perhubungan menargetkan konstruksi tahap pertama Pelabuhan Patimban, Subang bisa berlangsung pada Juni 2018 seusai Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pembebasan lahan untuk proyek senilai Rp40 triliun itu diharapkan bisa rampung tiga hingga empat pekan mendatang. "Kami juga sudah berkoordinasi dengan [Kementerian] PUPR untuk akses jalan ke pelabuhan," ujarnya di Stasiun Cirebon, Minggu (20/5/2018).
Pada Minggu pagi, Budi Karya bersama
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono melakukan kunjungan ke proyek Pelabuhan Patimban. Turut hadir dalam kunjungan itu, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii, Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto, Anggota Komisi V DPR RI Yoseph Umar Hadi, serta Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus H. Purnomo.
Untuk diketahui, Pelabuhan Patimban merupakan proyek hasil kerja sama antarpemerintah (G to G) Indonesia dengan Jepang. Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA) telah berkomitmen mengucurkan pinjaman tahap pertama senilai 118 miliar YEN atau setara Rp14,2 triliun untuk tahap pertama.
Di tahap pertama, pembangunan Pelabuhan Patimban mencakup terminal petikemas dengan kapasitas 800.000 TEUs dan terminal kendaraan yang bisa menampung 360.000 unit per tahun. Terminal kendaraan diharapkan bisa mulai beroperasi pada Maret 2019.
Budi Karya menuturkan, pihaknya juga tengah mempersiapkan lelang operator Pelabuhan Patimban yang akan dibuka pada Juli 2018 atau Agustus 2018. Proses lelang diharapkan bisa rampung dalam dua bulan.
Menurut Budi Karya, operator Pelabuhan Patimban adalah konsorsium yang terdiri dari perusahaan Indonesia dan perusahaan Jepang dengan komposisi saham 51% Indonesia dan 49% Jepang. "Nanti kami akan lihat siapa yang paling kompeten dan apa yang akan mereka tawarkan," jelasnya.
Sebelumnya, Kemenhub melansir ada enam perusahaan Jepang yang tertarik menjadi operator Pelabuhan Patimban. Dalam catatan Bisnis.com, sejumlah perusahaan Indonesia kepincut untuk berpartisipasi dalam lelang, antara lain PT Pelindo II (Persero), PT Astratel Nusantara atau Astra Infra, dan PT Samudera Indonesia Tbk.