Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) bakal melakukan impor BBM untuk Premium dalam menyambut periode Idulfitri 2018.
Lalu, kebutuhan Solar diperkirakan masih bisa dipenuhi dengan produksi dari kilang domestik.
Direktur Supply Chain, Logistik, dan Infrastruktur Gandhi Sriwidodo mengatakan, secara keseluruhan Solar sudah bisa dipenuhi oleh kilang perseroan seperti di Dumai, Pelaju, Balongan, Cilacap, Balikpapan, dan Papua.
Namun, kebutuhan Premium tidak bisa dipenuhi dari kilang domestik karena tingkat konsumsi yang tinggi, untuk itu sebagian harus impor.
"Selain, Premium, kami juga akan melakukan impor untuk beberapa kebutuhan Avtur," ujarnya pada Senin (16/5).
Namun, Pertamina enggan membeberkan seberapa besar impor BBM yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi periode Idulfitri.
Baca Juga
Hanya saja, perusahaan pelat merah itu menggambarkan sebagian dari konsumsi BBM itu biasanya diambil dari impor.
Di sisi lain, konsumsi Premium sampai Mei 2018 mencatatkan kenaikan sebesar 10% dibandingkan dengan Maret 2018 menjadi 27.000 kilo liter per hari.
Melihat kondisi itu, Gandhy menekankan, perseroan bakal memenuhi kebutuhan Premium tersebut. Jadi, alokasi kebutuhan Premium akan dimajukan untuk kebutuhan mudik dan arus balik.
Jadi, Pertamina sudah menggunakan alokasi impor BBM sejak tiga bulan lalu untuk persiapan Idulfitri 2018.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga minyak. Selain itu, impor sejak jauh-jauh hari dilakukan demi memastikan pasokan bensin tetap aman.
"Kami pun melihat, rata-rata kenaikan konsumsi Premium pada periode Idulfitri nanti bisa sebesar 17%," ujarnya.
Pada periode Idulfitri itu, ketahanan pasokan Premium itu diperkirakan bisa selama 27 hari.