Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stakeholder Sepakat Jaga Pasokan Cabai dan Bawang Merah

Beberapa asosiasi menggelar penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) menjamin ketersediaan dan harga bawang merah dan aneka cabai selama bulan Ramadhan hingga lebaran.
Pedagang cabai rawit./Bloomberg-Dimas Ardian
Pedagang cabai rawit./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa asosiasi menggelar penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) menjamin ketersediaan dan harga bawang merah dan aneka cabai selama bulan Ramadhan hingga lebaran.

Adapun asosiasi yang menandatangani nota kesepahaman dengan Pemerintah adalah Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) dan Petani Champion Cabai dengan Induk Koperasi Kepolisian Negara (INKOPPOL) Republik Indonesia, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA), Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan retail PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.

ABMI dan Petani Champion Cabai merupakan pihak yang menjadi pemasok dari hulu. Sementara PT. PPI, HKTI, INKOPPOL, KTNA dan PT Alfa Midi merupakan distributor dan tata niaga pemasaran bawang merah dan aneka cabai yang berada di hilir. Proses penandatanganan tersebut disaksikan langsung Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Amran menjelaskan penandatanganan MoU tersebut bertujuan menjamin ketersediaan dan harga bawang merah dan aneka cabai selama bulan Ramadhan hingga lebaran supaya stabil dalam jangka menengah secara berkelanjutan.

Dia melanjutkan selain menggenjot produksi, upaya lain yang dilakukan Kementan ialah dengan mengajak para Retailer, Koperasi, Organisasi yang mewakili kepentingan petani untuk bekerja sama secara terintegrasi dari ke hulu hingga hilir.

“Dengan begitu, akan terjadi efisiensi rantai pasok dari petani sampai retail, sehingga pasokan lancar dan harga stabil,” katanya Selasa (15/5).

Menurut Amran, ada beberapa alasan pasokan dan harga pangan pokok tahun ini stabil. Pertama, pemerintah dapat menjaga produksi komoditas strategis yang sebelumnya diimpor, yakni daging ayam dan telur menjadi komoditas yang diekspor. “Kedua, dalam 10 tahun terakhir ekspor naik 24%,” tandasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper