Ancol Siapkan Beragam Inovasi Untuk Menarik Minat Pengunjung

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. menyiapkan beragam strategi ekspansi tahun ini untuk meningkatkan daya tarik dan kualitas layanan di kawasan rekreasi perseroan, yakni Ancol Taman Impian di Jakarta Utara.

Bisnis.com, JAKARTA—PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. menyiapkan beragam strategi ekspansi tahun ini untuk meningkatkan daya tarik dan kualitas layanan di kawasan rekreasi perseroan, yakni Ancol Taman Impian di Jakarta Utara.

Ancol Taman Impian merupakan sebuah kawasan wisata terpadu seluas 552 hektar yang memiliki keunggulan lokasi karena berada di pantai Jakarta dan didukung kemudahan akses melalui jalan tol, sarana transportasi Transjakarta dan kereta api Commuterline.

Paul Tehusijarana, Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol, mengatakan bahwa perseroan sedang mengupayakan beragam strategi untuk meningkatkan kualitas layanan di Ancol untuk mencapai visi sebagai kawasan wisata terpadu terbesar dan terbaik di Asia Tenggara.

Tahun lalu, emiten dengan kode saham PJAA ini sudah menginisiasikan beragam inovasi dan akan dilanjutkan tahun ini, termasuk rencana pengembangan sejumlah properti baru di kawasan Ancol.

Beberapa inovasi yang dilakukan oleh perseroan di segmen rekreasi selama 2017 adalah penambahan empat wahana baru di Dunia Fantasi, dua wahana baru di Ocean Dream Samudera, penambahan biota baru di Seaworld Ancol dan penambahan fasilitas di Putri Duyung Ancol. 

Perseroan optimis dapat mengembangkan bisnis agar tetap tumbuh di 2018 dengan melanjutkan inovasi-inovasi pada tahun 2017 lalu.

Beberapa inovasi yang akan direalisasikan tahun ini antara lain pembukaan restoran pertama perseroan yaitu Kafe Hoax di Pantai Lagoon, penambahan dua seluncuran baru di Atlantis Water Adventure dan juga pencanangan konsep baru Pulau Bidadari yaitu The Soul of Batavia. 

Perseroan juga menargetkan dapat meluncurkan wahana baru yaitu Star Shape, Dream Station, Wave Swinger, New 4D Theater, penambahan jalur kereta wisata Sato-sato, revitalisasi Pasar Seni Ancol dan juga pengembangan Seaworld Ancol. 

Adanya penambahan jalur kereta wisata Sato-sato memungkinkan pengunjung untuk menikmati moda transportasi dalam kawasan Ancol sehingga akses ke Dufan jadi semakin terintegrasi.

“Kami optimis tahun ini bisa mencapai pertumbuhan pendapatan hingga 10% dengan laba 24% hingga 25% karena ada beberapa inisiatif terkait rekreasi yang sedang kami kerjakan akan bisa meningkatkan revenue Ancol,” katanya dalam acara paparan publik, Senin (14/5/2018).

Adapun, pada 2017 lalu perseroan mengalami penurunan pendapatan 3,48% dari Rp1,28 triliun pada 2016 menjadi Rp1,24 triliun pada 2017. Penurunan pada pendapatan disebabkan karena adanya penurunan tajam 53,1% pendapatan properti dari Rp188 miliar pada 2016 menjadi Rp88 miliar pada 2017.

Meski begitu, segmen rekreasi menyumbang pendapatan sebesar Rp1,15 triliun, masih tumbuh 5% dibandingkan 2016 yang sebesar Rp1,1 triliun. Segmen rekreasi ini masih menjadi tulang punggung bisnis perseroan dengan mendominasi sebesar 92% dari total pendapatan perseroan.

Walaupun pendapatan secara total turun, tetapi perseroan berhasil meningkatkan laba cukup tinggi yaitu sebesar 68,33%, dari Rp130,82 miliar di tahun 2016 menjadi Rp220,22 miliar di tahun 2017. 

Ancol Siapkan Beragam Inovasi Untuk Menarik Minat Pengunjung

Perseroan akan memberikan dividen untuk pemegang saham sebesar Rp52 per lembar saham.

Di sisi lain, perseroan juga telah melakukan perubahan sususan dewan komisaris dan dewan direksi.

Dewan komisaris terdiri atas Rene Suhardono Canoneo sebagai komisaris utama & komisaris independen, Geisz Chalifah dan Trisna Muliadi sebagai komisaris, dan KRMH Daryanto Mangoenpratolo Yosodiningrat sebagai komisaris independen.

Adapun dewan direksi terdiri atas C. Paul Tehusijarana sebagai direktur utama, didampingi Teuku Sahir Syahali sebagai wakil direktur utama, dan Daniel Nainggolan sebagai direktur independen. Selain itu, Harianto Badjoeri Agus Sudarno, serta Bertho Darmo Poedjo Asmanto sebagai direktur.

Tumbuh Lebih Baik

Kinerja yang masih melemah pada unit bisnis properti disebabkan karena kondisi ekonomi dan bisnis properti secara umum pada tahun lalu memang masih melemah. Namun, perseroan sudah menyiapkan beberapa rencana strategis di sektor ini untuk meningkatkan kontribusi segmen ini.

Perseroan secara resmi telah menjalin kerjasama dengan salah satu perusahaan pengembang asal Australia dalam mengembangkan kawasan hunian vertikal mewah di area Ancol Barat dengan mengusung konsep water front living.

Perseroan juga menargetkan dapat menyelesaikan pembangunan Coasta Villa Tahap 3, memulai pemasaran untuk produk Ocean Breeze serta dapat segera memulai kerjasama operasional pada pengembangan area Ancol Barat. Sementara aktivitas renovasi yang dilaksanakan antara lain renovasi Putri Duyung Ancol.

Paul mengatakan, perseroan berharap melalui berbagai upaya yang dilakukan dan pengembangan bisnis dapat meningkatkan kinerja perseroan sehingga tumbuh lebih baik lagi sepanjang 2018.

Perseroan menargetkan jumlah pengunjung dapat meningkat 6% dari18,7 juta pada tahun lalu menjadi 19,8 juta tahun ini.

Hal ini juga merupakan permintaan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pemilik 72% saham perseroan.

Adapun, pertumbuhan jumlah pengunjung tahun lalu adalah sebesar 3,47% dari 18,1 juta di tahun 2016 menjadi 18,7 juta di 2017.

Sementara itu, sebagai strategi pengembangan jangka panjang, perseroan sudah menyiapkan master plan untuk rencana pengembangan 10 tahun ke depan. Master plan ini akan menghantar Ancol menjadi kawasan rekreasi berkelas internasional terbesar di Asean.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : MediaDigital
Editor : MediaDigital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper