Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Vancouver berupaya meningkatkan ekspor produk makanan dan minuman (mamin).
Salah satunya dengan berpartisipasi dalam pameran Grocery & Specialty Food West (GSFW) yang berlangsung pada 23–24 April 2018 di Vancouver Conference Centre, British Columbia, Vancouver, Kanada.
"Keikutsertaan dalam pameran ini bertujuan untuk mempromosikan produk mamin unggulan Indonesia di pasar Kanada. Dalam pameran ini, ITPC Vancouver menggandeng produsen dan distributor asal Indonesia, Kanada, dan Amerika Serikat (AS)," ujar Kepala ITPC Vancouver Rafika Arfani dalam siaran pers yang dilansir Jumat (11/5/2018).
GSFW merupakan pameran perdagangan yang mempromosikan produk mamin di wilayah pantai barat Kanada. Pameran ini memfasilitasi pertemuan antara produsen, distributor, dan ritel yang bergerak di sektor mamin guna memperluas jaringan bisnis.
Paviliun Indonesia menampilkan produk unggulan Indonesia di antaranya sudah menjangkau pasar dan dikenal konsumen di luar negeri seperti biskuit Danisa dari Mayora Indah; mi instan Indomie; bumbu instan masakan nusantara dan kecap manis Indofood; kopi instan berbagai varian Kopiko; serta keripik singkong, makanan ringan kemasan, dan jus buah tropis Jan's Food.
Sementara itu, beberapa produk lainnya yang akan memasuki pasar Kanada diantaranya the herbal dan minuman kemasan kolang-kaling Mustika Ratu; beras merah organik dari Bali; serta rempah-rempah, kacang mete, dan produk lainnya yang didistribusikan oleh perusahaan Betterford dan VITIC.
"Produk Indonesia yang dipromosikan mempunyai keunikan dan mendapatkan tanggapan yang cukup baik dari para pengunjung termasuk buyer potensial. Beberapa buyer juga mengajukan permintaan informasi (inquiry) kepada masing-masing ekshibitor," jelas Rafika.
Pameran GSFW tahun ini diikuti lebih dari 300 peserta dan dihadiri sebanyak 5000 pengunjung. Peserta pameran terdiri dari pelaku industri produk mamin terkemuka seperti produsen merek internasional, penyuplai dan logistik, serta peralatan dan perlengkapan pada industri grosir.
“Dengan berpartisipasi pada pameran ini, kami berharap produk Indonesia dapat lebih dikenal oleh konsumen setempat dan membantu memperluas pangsa pasar di wilayah barat Kanada,” ujar Rafika.
Kegiatan ini turut mengintegrasikan konferensi, lokakarya, atau sesi edukasi yang melibatkan para ahli di bidangnya guna membahas tren dan isu terkini seputar industri grosir. Selain itu, pameran ini juga memberikan penghargaan untuk para pelaku bisnis di industri grosir.
Nilai impor produk makanan Kanada dari dunia pada periode Januari–Maret 2018 mencapa US$6,30 miliar. Nilai ini meningkat sebanyak 30% dibandingkan pada periode yang sama 2017 yang tercatat sebesar US$4,85 miliar.
Sebagian besar produk makanan impor Kanada didatangkan dari AS dengan sebesar US$ 3,93 miliar atau mencapai 61,60% dari pangsa pasar Kanada. Negara di Asia Tenggara yang termasuk ke dalam 10 negara sumber impor Kanada yaitu Thailand sebesar US$144 juta.
Sementara itu, impor produk makanan Kanada dari Indonesia pada periode Januari–Maret 2018 mencapai US$48,43 juta. Nilai ini meningkat 14,50% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$42,29 juta.
Sedangkan impor produk mamin Kanada dari Indonesia tahun 2017 sebesar US$146 juta. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan 2016 yang sebesar US$183,88 juta. Indonesia berada pada urutan ke-18 setelah Malaysia sebagai negara sumber impor makanan Kanada.