Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERJANJIAN NUKLIR IRAN: Macron Sesalkan Keputusan Trump

Keputusan ini berpotensi meningkatkan risiko konflik di Timur Tengah, mengecewakan aliansi AS di Eropa, serta memberi ketidakpastian atas pasokan minyak global.
Presiden Prancis Emmanuel Macron./Reuters
Presiden Prancis Emmanuel Macron./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan akan menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir internasional Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) dengan Iran.

Keputusan ini berpotensi meningkatkan risiko konflik di Timur Tengah, mengecewakan aliansi AS di Eropa, serta memberi ketidakpastian atas pasokan minyak global.

Dalam pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih, dilansir Reuters, Trump menyatakan akan menerapkan kembali sanksi ekonomi AS terhadap Iran. Kesepakatan yang terjalin pada tahun 2015 tersebut disebutnya sepihak dan seharusnya tidak pernah dibuat.

Berdasarkan perjanjian dengan Iran, enam negara yakni Amerika Serikat ketika itu masih dipimpin Presiden Barack Obama), Prancis, Jerman, Inggris, Rusia, dan China mencabut sanksi ekonomi terhadap Iran. Sebagai gantinya, Iran berkewajiban membatasi program nuklirnya.

Namun Trump merasa keberatan dengan kesepakatan itu, yang dinilai tidak menyinggung program rudal balistik Iran, kegiatan nuklirnya melewati tahun 2025, atau perannya dalam konflik di Yaman dan Suriah.

Keputusan Trump untuk keluar dari kesepakatan itu mengintensifkan ketegangan pada aliansi trans-Atlantik sejak ia menjabat 16 bulan lalu, terutama setelah sejumlah pemimpin Eropa melakukan pendekatan langsung dan berulang kali menyerukannya untuk mempertahankan kesepakatan itu.

Pemerintah AS disebut membuka peluang negosiasi kesepakatan baru dengan para aliansinya. Namun, masih belum jelas apakah negara-negara Eropa akan menyambutnya serta dapat meyakinkan Iran untuk menerimanya.

Menurut seorang diplomat, keputusan Trump akan meninggalkan kesan pada aliansinya di Eropa bahwa Trump tidak peduli dengan keberadaan mereka.

Para pemimpin Inggris, Jerman, dan Prancis, yang menjadi penandatangan kesepakatan itu bersama China dan Rusia, dalam pernyataan bersamanya mengungkapkan penyesalan dan kekhawatiran akibat keputusan Trump.

Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang secara pribadi melobi Trump untuk bertahan dalam kesepakatan itu selama kunjungan kenegaraan ke Washington bulan lalu, dalam akun Twitter-nya menuliskan bahwa Prancis, Jerman, dan Inggris menyesalkan keputusan AS untuk keluar dari JCPOA.

“Rezim non-proliferasi nuklir dipertaruhkan,” kata Macron, seperti dilansir dari Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper