Bisnis.com, TANGERANG--Pemerintah Kota Tangerang Selatan mendukung pembangunan hunian berkonsep transit oriented development atau TOD dengan cara merevitalisasi lahan di sekitar area transportasi publik menjadi hunian yang layak.
Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany mengatakan lebih dari 50% warga Tangerang Selatan (Tangsel) bekerja di DKI Jakarta. Kondisi ini menyebabkan ruas-ruas jalan di Tangerang Selatan sangat macet, banyak yang rusak, karena kurangnya infrastruktur yang memadai.
Menurut Airin, solusi yang baik mengatasi hal itu adalah menjadikan seluruh stasiun kereta yang melintasi wilayah Tangerang Selatan sebagai kawasan hunian terintegrasi moda transportasi umum atau transit oriented development (TOD). Adapun moda utamanya adalah kereta komuter.
"Saat ini Tangsel memiliki lima stasiun kereta komuter. Yaitu Serpong, Rawa Buntu, Jurang Mangu, Sudimara dan Pondok Ranji. Daerah Tangsel sendiri meliputi Pondok Aren, Ciputat timur, Ciputat, Pamulang, Setu, Serpong, dan Serpong Utara," kata Airin di ICE BSD, Jumat (4/5/2018).
Saat ini, kata Airin, sedang dilakukan pengembangan mini busway, Trans Anggrek, dan terkoneksi 5 stasiun. Dia pun berharap, pasca pengoperasian MRT di Jakarta, MRT juga bisa masuk ke Tangsel
Sebagai wilayah baru, dengan banyak jalanan rusak maka Airin pun memutuskan untuk membangun jalan. Setelah itu pemerintah membangun trotoar bekerja sama dengan pengembang terbesar di Tangsel yaitu; Alam Sutera, Bintaro, dan BSD guna mendorong peningkatan kapasitas jalur sepeda.
Baca Juga
"Konsep umum kami Environmental Based, ketersediaan sarana, akses bersepeda, dan sarana akomodatif bagi penyandang difabel.
Adapun, kata Airin, hunian TOD tersebut berlokasi di Rawa Buntu, Serpong, Sudimara, Jurangmangu, Pondok Ranji, dan Pondok Cabe. Pemkot Tangsel menyediakan anggaran revitalisasi kawasan sekitar stasiun senilai Rp60 miliar.