Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 4 Poin Kerjasama Kemenperin-Fraunhofer Hadapi Industri 4.0

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan lembaga riset terkemuka dari Jerman, The Fraunhofer Institute for Production Systems and Design Technology IPK, akan melakukan kerja sama dalam upaya peningkatan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) di Indonesia.
Ilustrasi/Reuters-Wolfgang Rattay
Ilustrasi/Reuters-Wolfgang Rattay

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan lembaga riset terkemuka dari Jerman, The Fraunhofer Institute for Production Systems and Design Technology IPK, akan melakukan kerja sama dalam upaya peningkatan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) di Indonesia.

Ada empat poin yang disepakati sebagai program kolaborasi untuk menghadapi revolusi industri generasi keempat. Pertama, membuat rencana aksi secara detail untuk implementasi Making Indonesia 4.0.

Kedua, melakukan pendekatan manajemen baru untuk merevitalisasi beberapa pusat litbang di Indonesia terutama balai-balai yang dimiliki Kemenperin. Ketiga, mengembangkan program vokasi yang link and match antara Kemenperin dengan politeknik dan industri.

Keempat, menyusun kebijakan dalam membuat pusat inovasi untuk pengembangan sektor industri kecil dan menengah (IKM) agar siap memasuki era revolusi industri 4.0.

"Adanya langkah sinergi ini bisa meningkatkan inovasi, efisiensi, produktivitas yang berkualitas, dan menciptakan pekerjaan baru bagi sektor manufaktur yang akan menuju industri 4.0," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Sabtu (5/5/2018).

Kesepakatan kedua belah pihak tersebut akan direalisasikan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Indonesia dalam waktu dekat. Kemenperin segera mengundang Fraunhofer IPK ke Indonesia untuk mendiskusikan detail aktivitas dalam lingkup kerja sama sesuai empat poin yang telah disepakati.

Airlangga menegaskan Indonesia dan Jerman merupakan negara yang sudah siap memasuki dan mengimplementasikan industri 4.0. Hal ini dibuktikan oleh kedua negara dengan membuat peta jalan  pengembangan sektor manufaktur yang akan menjadi percontohan serta target yang telah ditetapkan.

Berdasarkan roadmap Making Indonesia 4.0, lima sektor manufaktur yang difokuskan yaitu industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, otomotif, elektronik, serta kimia.

"Targetnya, Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terkuat ketujuh di dunia pada 2030. Bahkan, pada 2050, Indonesia diproyeksi mampu naik peringkat menjadi keempat di dunia," ujarnya.

Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kemenperin (KPAII) I Gusti Putu Suryawirawan menjelaskan pihaknya telah berkunjung ke Fraunhofer IPK untuk saling berbagi pandangan dan mendiskusikan implementasi industri 4.0.

Selain itu, meninjau secara langsung mengenai ruang lingkup keahlian, layanan dan fasilitas yang dimiliki lembaga riset non profit tersebut dalam mendukung aktivitas industri di Jerman, terutama sektor IKM.

"Fraunhofer IPK juga menjelaskan mengenai pengalaman dan kesuksesannya dalam membangun lembaga riset di Brasil, Uni Emirat Arab, dan China," tuturnya.

Putu menambahkan untuk memformulasikan MoU kedua pihak, tahun ini Kemenperin akan aktif berkomunikasi dengan Fraunhofer IPK dan Kementerian Ekonomi Republik Federal Jerman.

"Selain itu, KBRI di Berlin dan Atase Perindustrian di Brussel akan mendukung dan memfasilitasi komunikasi tersebut dan hal lain yang diperlukan oleh semua pihak," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper