Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah membidik wisatawan mancanegara asal Asean untuk menjadi pasar utama penjualan paket wisata Jakarta Weekend Hotdeals.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, paket wisata hotdeals merupakan paket wisata yang menawarkan diskon menarik untuk menyiasati okupansi hotel yang rendah saat low season. Program ini merupakan salah satu bagian program Visit Wonderful Indonesia (ViWi), selain Calender of Event (CoE) dan destinasi digital.
"Kepulauan Riau low season-nya saat weekdays. Jakarta kebalikannya, sebagai kota bisnis dia peak season ketika weekdays, justru di weekend kosong," ujarnya usai peluncuran Jakarta Weekend Hotdeals (Jakdeals), Kamis (3/5/2018).
Dia menjelaskan, sebelumnya konsep paket wisata hotdeals telah diterapkan untuk Kepulauan Riau, dan diklaim berhasil mendatangkan 500.000 wisatawan mancanegara.
Dengan mengusung konsep yang sama, Jakdeals kali ini turut melibatkan 16 hotel dan 15 biro perjalanan. Harga paket yang ditawarkan pun cukup bersaing, mulai Rp1 juta untuk paket menginap tiga hari dua malam di fasilitas hotel bintang tiga, Rp1,4 juta untuk paket yang sama di hotel bintang empat hingga Rp1,8 juta untuk bintang lima.
Menpar menegaskan, kunci kesuksesan penjualan paket wisata tersebut ada di harga yang bersaing dengan paket yang ditawarkan oleh negara tetangga. Sebagai perbandingan, harga paket hotdeals yang ditawarkan oleh Malaysia untuk paket wisata tiga hari dua malam dengan fasilitas hotel bintang dibanderol mulai dari Rp2,2 juta hingga Rp2,6 juta, sedangkan Thailand menawarkan sekitar Rp2,4 hingga Rp2,8 juta.
"Teman-teman pengusaha jangan membandingkan (harga) dengan kondisi normal, tetapi bandingkan dengan kondisi kosong. Jadi, supply men-drive demand," ujarnya.
Lebih lanjut, pihaknya menargetkan program Jakdeals dapat meraih setidaknya 1 juta wisman, dari target 17 juta wisatawan mancanegara pada tahun ini. Adapun target program ViWi diharapkan dapat menyumbang 2,5 juta wisman.
Ketua Bidang Pemasaran dan Promosi Dalam Negeri Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Raymond Djani memaparkan, dari 10 juta wisman yang datang ke Jakarta setiap tahunnya, hanya sekitar 2,6 juta yang bermalam di Jakarta, sedangkan sisanya hanya transit sebelum ke daerah lainnya.
"Untuk program hotdeals ini kita utamakn turis Asean. Selama ini turis stay di Jakarta tidak lebih dari dua hari, dengan hot deals kita harapkan bisa sampai tiga hari," jelasnya.
Dia menjelaskan, rata-rata okupansi hotel di Jakarta pada 2017 sebesar 63,26%, di mana okupansi hotel saat akhir pekan berada di bawah 50%. Dengan adanya paket Jakdeals, PHRI berharap okupansi hotel saat akhir pekan dapat terkerek menyaingi okupansi saat hari biasa yaitu sekitar 70%.
Di Jakarta sendiri, akan ada sejumlah perhelatan besar yang berpotensi mendatangkan ribuan wisman. Selain Asian Games pada Agustus nanti, juga akan digelar Festival Tempo Doeloe pada November mendatang dan Jakarta Marathon pada Oktober.
Mengenai penjualan, pihaknya mengaku tak hanya mengandalkam biro perjalanan. Sejumlah channel online seperti Garuda Online Travel Fair, Traveloka, dan situs bookingina juga telah menjual paket ini.