Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Buruh, Menaker Rayakan dengan Lomba Masak dan Senam Maumere

Kementerian Ketenagakerjaan turut menyemarakkan peringatan Hari Buruh Internasional atau Mayday 2018 dengan mengadakan Liga Pekerja Indonesia. Acara tersebut terdiri berbagai kegiatan seperti lomba memasak, buruh mengaji, lomba senam Maumere, khitanan massal, jalan sehat, sepeda santai, kompetisi band, dan Liga Pekerja Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Ketenagakerjaan turut menyemarakkan peringatan Hari Buruh Internasional atau Mayday 2018 dengan mengadakan Liga Pekerja Indonesia.

Acara tersebut terdiri berbagai kegiatan seperti lomba memasak, buruh mengaji, lomba senam Maumere, khitanan massal, jalan sehat, sepeda santai, kompetisi band, dan Liga Pekerja Indonesia.

Puncak acara Mayday dirayakan dengan laga final Liga Pekerja Indonesia (Lipesia) di GOR Soemantri Brodjonegoro pada Selasa (1/5/2018) yang mempertandingkan kesebelasan PT Thiess Sangata, Kaltim melawan PDAM Polewali Mandar, Sulbar.

Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri menyampaikan peringatan Mayday 2018  yang mengangkat tema “May Day is a Fun Day” diharapkan dapat menjadi sarana dalam mengekspresikan, menyuarakan, atau menyalurkan aspirasi melalui kegiatan-kegiatan positif dan  menyenangkan bagi para Serikat Pekerja/Serikat Buruh, pengusaha, pemerintah dan masyarakat umum.

"Silakan merayakan Mayday dengan berbagai  kegiatan yang positif. Boleh  dengan jalan santai, sepeda santai, mancing bersama atau  liburan bersama keluarga, dan lain-lain.  Silakan juga bagi yang ingin berdemo, yang penting tertib," ujarnya, Selasa (1/5/2018).

Menurutnya, Mayday merupakan momentum untuk merefleksikan agar gerakan buruh menjadi lebih efektif, menjadi lebih optimal dalam memperjuangkan kepentingan-kepentingan kaum buruh sekaligus juga dalam berkontribusi dalam pembangunan secara keseluruhan.

“Pada momentum Mayday 2018 ini mari bersama-sama terus kita gelorakan dialog sosial antara pengusaha, serikat buruh, serikat pekerja, dan pemerintah agar hubungan industrial semakin dinamis, kondusif, harmonis dan berkeadilan, “ ujarnya.

Menaker Hanif juga berharap kerjasama pekerja, pengusaha dan pemerintah terus digelorakan untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja, meningkatkan kompetensi tenaga kerja kita agar siap bersaing dipasar kerja yang semakin terbuka.

Menaker Hanif menambahkan hubungan industrial yang kondusif antara pemerintah, pengusaha dan pekerja/buruh  dalam lembaga kerjasama tripartit menjadi kunci utama untuk menghindari terjadinya PHK, meningkatkan kesejahteraan  pekerja/buruh dan meningkatkan produktivitas kerja.

Terkait hal tersebut, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan berunding yang dimiliki SP/SB dan pengusaha melalui kegiatan Training of Trainers (ToT). Kemampuan berunding yang mumpuni akan memupuk tumbuhnya budaya dialog sosial dalam perusahaan.

Dialog sosial antara SP/SB dan pengusaha dapat menjadi sarana yang tepat dalam menyampaikan aspirasi dan membuat kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.

“Kalau ada masalah harus didiskusikan, terbuka dan saling percaya antara serikat pekerja/serikat buruh dengan pengusaha. Utamakan dialog sosial dalam menyelesaikan permasalahan,” ungkap Menaker.

Dialog sosial juga diharapkan dapat mendorong tersusunnya Perjanjian Kerja Bersama (PKB) di perusahaan. Pada 2015, perusahaan yang telah mendaftarkan PKB berjumlah 13.210 perusahaan. Setahun berikutnya (2016) bertambah 161 menjadi 13.371 perusahaan, dan pada 2017 bertambah 458 perusahaan sehingga total ada 13.829 perusahaan yang telah mendaftarkan PKB.

Berdasarkan data World Bank, perusahaan yang telah membuat PKB memiliki tingkat kepuasan pekerja mencapai 96%. Sedangkan pekerja yang merasa tidak puas hanya sekitar 4%.

Dia menjelaskan, manfaat PKB adalah agar pengusaha dan pekerja memahami hak dan kewajiban masing-masing, mengurangi munculnya perselisihan hubungan industrial, membantu ketenangan kerja bagi pekerja, dan memberikan ketenangan dalam menjalankan bisnis kepada pengusaha.

Secara makro, implementasi hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan turut mendukung pembangunan nasional dan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang baik akan menstimulasi tumbuhnya berbagai usaha/bisnis baru yang berdampak pada penciptaan lapangan pekerjaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper