Bisnis.com, LANNY JAYA -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terus melakukan pengawasan atas pasokan dan pendistribusian program BBM Satu Harga dengan meninjau langsung lokasi salah satu titik penyalur di Distrik Prime, Kabupaten Lanny Jaya, Papua.
Kunjungan tersebut dilakukan langsung oleh Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa didampingi Kapolres Lanny Jaya AKBP Tony Ananda dan Kasatreskrim Polres Lanny Jaya AKP Arifin.
Lokasi tersebut merupakan titik ke-61 atau yang keempat tahun ini dari program BBM Satu Harga yang dicanangkan pemerintah. Rencananya, akan ada tambahan 73 lembaga penyalur BBM Satu Harga sepanjang 2018.
"Dari 73 titik, sebanyak 67 oleh Pertamina. Sisanya oleh AKR. Kita harapkan ini berjalan terus," ujar Fanshurullah saat mengunjungi lembaga penyalur BBM Satu Harga di Distrik Prime, Kabupaten Lanny Jaya, Sabtu (21/4/2018).
Dia menuturkan pengawasan terhadap titik-titik BBM Satu Harga sangat penting untuk memastikan pasokan dan distribusi berjalan lancar. Pihaknya pun akan bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia untuk mengawal program BBM Satu Harga tersebut.
Fanshurullah menjelaskan titik-titik BBM Satu Harga berada di lokasi yang masuk kategori tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Bahkan, beberapa di antaranya berada di lokasi yang rawan dari sisi keamanan.
Oleh karena itu, peran aparat keamanan menjadi sesuatu yang cukup vital untuk program pemerintah tersebut.
"Kami akan tanda tangan nota kesepahaman terkait pengawasan dengan Kepolisian. Jadi, nanti kawan-kawan di kepolisian akan mengawal langsung," tambahnya.