Bisnis.com, MANADO--Chevron Indonesia berkomitmen menyelesaikan studi dan konsep kelayakan pekerjaan keteknikan dan desain atau pre-Front End Engineering and Design atas proyek Indonesia Deepwater Development di Gendalo - Gehem sesegera mungkin.
Manager Corporate Communications Chevron Indonesia Company Danya Dewanti mengatakan bahwa studi mulai dilakukan pada akhir Desember 2017. Pengembangan Gendalo - Gehem ini memberikan peluang nyata untuk memaksimalkan nilai dari aset-aset gas laut dalam ini bagi seluruh pemangku kepentingan.
"As soon as possible penyelesaiannya," katanya kepada Bisnis, Selasa (17/4).
Proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) tahap pertama yang dilakukan untuk pengembangan Lapangan Bangka telah berproduksi sejak Agustus 2016. Sebanyak delapan kargo gas alam cair pun telah dikapalkan dari Terminal LNG Bontang.
Dalam rilis yang diterima Bisnis, Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit Chuck Taylor mengatakan kegiatan studi ini untuk mendalami beberapa alternatif yang dapat menurunkan biaya dan meningkatkan nilai kelayakan proyek.
"Optimalisasi konsep pengembangan dan dasar penyederhanaan rancangan menunjukkan pengembangan modal dan pengurangan biaya operasional yang signifikan," tuturnya.
Dia menambahkan Chevron akan terus bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk melanjutkan Proyek Nasional Strategis ini ke tahap selanjutnya.
Proyek IDD tahap kedua ini diperkirakan memiliki potensi total produksi gas alam sekitar 3 triliun kaki kubik.
Sebagai operator, Chevron memegang 63% saham kepemilikan di Proyek IDD secara agregat bersama mitra joint venture lainnya, yaitu Eni, Tip Top, PHE, dan para mitra Muara Bakau.