Bisnis.com, TANGERANG — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut berminatnya tiga perusahaan energi raksasa kembali berinvestasi di sektor hulu migas RI tak lepas dari upaya pemerintah melakukan berbagai pembenahan.
Adapun, tiga raksasa migas global itu seperti Chevron, TotalEnergies, dan Shell Plc. Kepala SKK Migas Djoko Siswanto bahkan mengatakan bahwa Chevron sudah berkomitmen untuk kembali berinvestasi di Tanah Air.
Menurut Djoko, pemerintah telah melakukan pembenahan untuk menarik investasi hulu migas. Pemerintah kini menyediakan data, teknologi, konektivitas yang bagus hingga regulasi untuk open data.
"Teknologi makin maju dan mereka [investor] juga punya alat untuk melihat itu sehingga mereka tertarik [kembali berinvestasi di RI]," tutur Djoko di sela-sela acara IPA Convex 2025 di Tangerang, Selasa (20/5/2025).
Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan kebijakan fiskal yang lebih fleksibel. Djoko juga mengatakan, pemerintah harus memberikan dukungan lewat kemudahan perizinan.
"Kami jelas targetnya untuk menaikkan produksi dan welcome untuk semua teknologi untuk menaikkan produksi. Nah, itu yang membuat mereka tertarik," imbuhnya.
Djoko mengatakan, ketiga perusahaan raksasa itu akan fokus pada eksplorasi. Dia menyebut, di antara perusahaan itu sudah ada yang melakukan joint study, bahkan tinggal eksekusi.
Lebih lanjut, Djoko menuturkan, selain Chevron, TotalEnergies, dan Shell, masih ada 22 perusahaan lain yang minat berinvestasi di hulu migas RI. Dengan begitu, total akan ada 25 perusahaan yang melirik Indonesia.
Djoko tak memerinci siapa saja 22 perusahaan itu. Dia hanya mengklaim kalau perusahaan itu terdiri atas perusahaan skala besar hingga sedang.
"Ada 25, nanti datanya saya kasih. Yang besar-besar dan juga sedang juga ada," ucap Djoko.
Dia pun mengatakan, tingginya minat investor itu seiring dengan upaya pemerintah yang bakal melelang 60 blok migas hingga 2028 atau selama era Presiden Prabowo Subianto.
Djoko mengatakan, lelang itu bakal berfokus pada blok di Indonesia bagian Timur.
"Potensi terbesar di area Timur ya, Barat kan sudah jenuh," kata Djoko.
Baca Juga
Chevron, TotalEnergies, dan Shell Lirik Kembali Sektor Hulu Migas RI
Shell Plc dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk kembali berinvestasi di sektor hulu migas Indonesia. Perusahaan asal Eropa tersebut kini tengah memasuki tahap evaluasi minat area bersama SKK Migas.
Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data WK SKK Migas Asnidar menuturkan, pihaknya masih mengurus evaluasi minat area yang dikaji Shell. Kendati demikian, Asnidar enggan memerinci terkait blok migas potensial mana yang dibidik Shell.
“Shell masih dalam tahap evaluasi area of interest ya," ucap Asnidar kepada Bisnis.
Selain Shell, dua perusahaan energi skala global lain juga kembali tertarik menanam modal di Indonesia. Dua perusahaan itu yakni Chevron dan TotalEnergies.
Asnidar pun mengamini Chevron tertarik terhadap beberapa area prospektif di Tanah Air. Namun, semuanya masih dalam tahap penjajakan dan diskusi awal.
"Jadi belum ada keputusan final atau pengumuman resmi terkait lapangan mana yang akan menjadi fokus atau waktu pasti mereka untuk masuk kembali," tutur Asnidar.
Sementara itu, TotalEnergies sedang menjajaki peluang akuisisi sebagian hak partisipasi atau participating interest (PI) blok migas eksplorasi Bobara di perairan lepas pantai Provinsi Papua Barat.
Adapun, Blok Bobara saat ini digarap Petroliam Nasional Berhad atau Petronas. Asnidar mengatakan, proses akuisisi saham Petronas oleh TotalEnergies masih dalam tahap penjajakan secara business to business (B2B).
"Betul, sedang proses di internal Petronas dan Total secara B2B ya. Kita tunggu saja kabar baiknya," ujar Asnidar.
Oleh karena itu, Asnidar belum bisa memerinci berapa persen saham Petronas di Blok Bobara yang bakal diakuisisi TotalEnergies.