Bisnis.com, JAKARTA --Kawasan Indonesia Timur dinilai memiliki potensi pasar yang besar untuk industri penerbangan.
Maskapai berbiaya murah Citilink Indonesia akan fokus menggarap rute penerbangan Indonesia timur karena tingginya potensi jumlah penumpang di kawasan itu.
Juliandra, President & CEO Citilink, mengatakan ekspansi penerbangan ke Indonesia timur cukup prospektif pada tahun ini dan tahun depan.
"Kita akan fokus tahun ini dan 2018 pengembang ke Indonesia timur karena alasan proyeksi pertumbuhan di Indonesia timur mencapai 6,9% atau lebih tinggi dibandingkan dengan barat Indonesia yang hanya 5%," katanya saat berkunjung ke redaksi harian Bisnis Indonesia Jakarta, Kamis (5/4/2018).
President & CEO Citilink Juliandra menyampaikan paparan rencana ekspansi Citilinksaat berkunjung
ke redaksi Bisnis Indonesia, Kamis (5/4/2018). Juliandra berkunjung ke redaksi Bisnis Indonesia
didampingi Chief Financial Officer Citilink Fransetya Hutabarat./Bisnis-Hendra Wibawa
Baca Juga
Untuk memperlancar ekspansi itu, dia menjelaskan pihaknya berkoordinasi dengan induk usaha PT Garuda Indonesia Tbk., yang juga memiliki banyak penerbangan ke Indonesia timur.
Saat ini, imbuhnya, manajemen Citilink rutin menggelar komunikasi dengan Garuda dua kali per bulan.
"Dengan kami (Citilink) ada pertemuan setiap dua bulan dua kali pertemuan. Kita selalu melakukan koordinasi. Di saat tertentu ada kesulitan dari Garuda, kami akan masuk," paparnya.
Dia juga meyakini kesuksesan ekspansi penerbangan ke Indonesia timur adalah konektivitas dengan penerbangan ke kota lain di Indonesia. "Yang paling penting di Indonesia timur itu adalah konektivitas. Kami akan perkuat connecting time dengan Garuda," tegasnya.
Saat ini, Citilink menerbangi 33 kota domestik dan internasional. "Untuk jumlah rute sudah ada 66 rute sampai Maret 2018," paparnya.