Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ikuti Kuala Lumpur International Book Fair, Ikapi Bidik Penjualan Rp1 Miliar

Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) menargetkan penjualan buku lebih dari Rp1 miliar dari keikutsertaan Indonesia sebagai negara tamu di Kuala Lumpur International Book Fair (KLIBF)yang akan diadakan pada 27 April-6 Mei 2018
Pengunjung melihat buku-buku yang dijual pada pameran buku The Big Bad Wolf Book Sale 2016 di JX International, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/10)./Antara
Pengunjung melihat buku-buku yang dijual pada pameran buku The Big Bad Wolf Book Sale 2016 di JX International, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/10)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA— Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) menargetkan penjualan buku lebih dari Rp1 miliar dari keikutsertaan Indonesia sebagai negara tamu di Kuala Lumpur International Book Fair (KLIBF)yang akan diadakan pada 27 April-6 Mei 2018.

Ketua Umum Ikapi Rosidayati Rozalina menjelaskan, Malaysia merupakan pasar terbesar ekspor buku berbahasa Indonesia. Selain faktor kemiripan bahasa, jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di negeri jiran yang cukup besar sebesar 4 juta jiwa juga menjadi peluang tersendiri.

“Kita bawa lebih dari 1.000 judul buku dari 45 penerbit. Target kita lebih dari Rp1 miliar, karena kita kan bawa buku fisik juga selain copyright,” ujarnya, Rabu (04/04).

Dia menjelaskan, dari ke-37 kali penyelenggaraan KLIBF, pihaknya telah ikut serta selama beberapa kali sehingga akhirnya Indonesia terpilih menjadi negara tamu pada tahun ini. Minat baca dan daya beli masyarakat Malaysia yang cukup besar juga mendorong peningkatan transaksi penjualan buku Indonesia melalui pameran tersebut dari tahun ke tahun.

Pihaknya mengatakan membawa sejumlah genre buku Indonesia, seperti buku fiksi, nonfiksi, buku anak, kesehatan, dan buku bernuansa Islam yang telah melalui proses kurasi sebelumnya. Selain membawa buku, sejumlah penulis Indonesia juga dijadwalkan hadir dalam acara tersebut, di antaranya Sapardi Djoko Damono, Faza, Syafii Antonio, Ahmad Fuadi, Habiburrahman El Shirazy, Dee Lestari.

“Kalau fiksi Islam, Ayat-Ayat Cinta diterima dengan sangat baik di Brunai. Selain itu, judul lain seperti Dilan juga ditunggu di sana, karena pada periode pameran itu juga akan tayang filmnya. Jadi, [buku itu] cukup dicari,” ujarnya.

Dia menjelaskan, ekspor buku asal Indonesia mengandalkan pemasaran melalui pelaksanaan pameran buku internasional. Menurutnya, setiap negara memiliki karakteristik tersendiri terhadap pilihan buku yang laris dijual.

“Kalau dalam buku Bahasa Indonesia, pasar terbesar kita memang Malaysia. Brunei juga cukup besar. Kalau untuk yang sudah dalam Bahasa Inggris, pasar terbesar kita Inggris, Jerman, Turki dan Italia,” ujarnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper