Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan meningkatkan sarana dan prasarana perhubungan di Nusa Tenggara Timur (NTT) guna menggenjot perekonomian provinsi tersebut.
Kasubdit Angkutan Lalu Lintas Dalam Negeri Kemenhub, Capt. Wisnu Handoko mengatakan pihaknya menambah dua trayek angkutan ternak, membuka tiga trayek Tol Laut dan sebelas trayek perintis di wilayah NTT. Dia menyebut, transportasi laut punya peran yang vital bagi NTT, salah satu wilayah terdepan Indonesia.
Wisnu menerangkan, penyelenggaraan transportasi laut di NTT diharapkan bisa memadukan program perhubungan tingkat pusat dan tingkat daerah.
"Kami ingin membuka konektivitas antar wilayah di provinsi NTT. Oleh karena itu kami berharap perekonomian di NTT akan semakin baik dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya dalam siaran pers, Senin (26/3/2018).
Pada angkutan ternak, tahun ini NTT mendapat tiga trayek dari sebelumnya satu trayek. Ketiga trayek itu berpangkalan di Pelabuhan Kupang dengan kode trayek RT-1, RT-2, dan RT-3. Sebagaimana diketahui, NTT merupakan salah satu wilayah penghasil sapi potong terbesar dengan populasi tercatat sebanyak 939.997 ekor di 2016.
Wisnu menuturkan, sejak Februari 2018, trayek Tol Laut ke wilayah NTT juga sudah berjalan, yakni T-13 dan T-14. Trayek T-13 melayani rute Tanjung Perak - Kalabahi - Moa - Rote (Ba’a) - Sabu (Biu) sedangkan trayek T-14 mencakup rute Tanjung Perak - Lewoleba - Adonara - Larantuka. "Di NTT juga ada sebanyak 11 trayek angkutan laut perintis yang beroperasi dari total 113 trayek," terangnya.
Baca Juga
Menurut Wisnu, Kemenhub juga mengembangkan infrastruktur pelabuhan di NTT yang mana Pelabuhan Tenau Kupang sudah dimasukkan dalam proyek strategis nasional. Berdasarkan rencana induk pelabuhan nasional, Pelabuhan Kupang akan menjadi pelabuhan kelas utama dan didukung 12 pelabuhan pengumpul serta 38 pelabuhan pengumpan.
Selain pelabuhan, Kemenhub juga akan memberikan hibah tiga unit kapal pelayaran rakyat atau pelra ke tiga kabupaten, yakni Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Sabu Raijua, dan Kabupaten Rote Ndao. Hibah akan diarahkan pada Maret-April 2018.
Dalam catatan Bisnis.com, pertumbuhan ekonomi NTT pada 2017 mencapai 5,16%. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh sektor Kehutanan dan Perikanan dengan sumbangan yang memiliki porsi sebesar 28,72% dari produk domestik regional bruto (PDRB). Adapun, sektor dengan pertumbuhan tertinggi tercatat dari sektor akomodasi makanan & minuman sebesar 13,59% dan transportasi & pergudangan yang tumbuh 7,66%.