Bisnis.com, JAKARTA—PT Sriboga Flour Mill menargetkan peningkatan utilisasi pabrik menjadi 80% hingga akhir 2018.
Vice President Derector Sriboga Zac Ureawan menuturkan kapasitas produksi pabrik pengolahan terigu milik perusahaan mencapai 1.500 ton hingga 1.600 ton per hari. Jumlah ini setara 70% dari kapasitas terpasang sebesar 2.100 ton per hari.
“Caranya [peningkatan produksi] dengan optimalisasi distribusi,” kata Zac di sela-sela penandatanganan kesepahaman pengelolaan pelabuhan dengan PT Pelindo III di Jakarta, Senin (12/3/2018).
Saat ini konsumen utama Sriboga berfokus di Jawa Tengah karena sebanyak 60% produksi perusahaan terserap di wilayah ini. Selain itu, sbesar 2% hingga 3% disalurkan ke dalam group yang bergerak di ritel yakni Pizza Hut serta Marugame Udon. Selebihnya didistribusikan ke areal yang tidak terlalu jauh dari pabrik.
“[Harga jual] tepung terigu sangat tergantung [biaya] logistik. Semakin jauh jarak antar ke konsumen jadi semakin menjadi biaya. Maka sekarang kami fokus di Jawa Tengah,” kata Zac.
Lebih lanjut dia menjelaskan, potensi penjualan terigu Sriboga masih bisa terus tumbuh seiring dengan peningkatan konsumsi masyarakat akan olahan terigu. Hadirnya sejumlah pabrik biskuit berorientasi ekspor juga meningkatkan optimisme perusahaan untuk melakukan penambahan produksi.
“Selain itu, program pemerintah mendorong konsumsi beras menjadi nonberas juga akan mendorong industri tepung terigu untuk tumbuh,” jelasnya.
Dengan meningkatkan utilitas pabrik ini, Zac memperkirakan pihaknya akan mempertahankan pangsa pasar. Saat ini produksi perusahaan berada pada peringkat keenam dalam industri pengolahan terigu.