Bisnis.com, JAKARTA – Potensi buah segar dalam meramaikan pasar dagang-el sangat besar, tetapi masih terkendala dengan biaya logistik yang relatif mahal dibandingkan dengan harga produknya.
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan buah segar juga perlu ada penanganan khusus karena mudah rusak.
“Fresh fruit untuk masuk ke e-commerce perlu langsung dari petani ke konsumen akhir sehingga biaya logistiknya yang tinggi bisa tertutupi. Kalau masih lewat middle man akan membuat harga jualnya jadi mahal dan tidak bersaing dengan jalur offline,” ujarnya kepada Bisnis di Jakarta pada Rabu (7/3/2018).
Zaldy menambahkan perlu ada pelatihan untuk para petani agar bisa mengemas, membersihkan, dan memilah buah segar agar siap dijual via daring.
Ini juga diyakini bisa membuat petani makin sejahtera karena penjualan tidak harus melalui broker sehingga harga jualnya menjadi lebih baik.
Pemerintah perlu mendukung dengan membebaskan pajak-pajak untuk truk berpendingin yang juga bisa membuat biaya transportasi menjadi murah.
Baca Juga
Zaldy menjelaskan pemegang kebijakan juga perlu memberikan kemudahan perusahaan rintisan yang bergerak di bidang agrobisnis. Dengan adanya dukungan itu, dia yakin akan meningkatkan arus logistik dari desa ke kota.
Sementara itu Tim Asistensi Menteri Koordinator bidang Perekonomian Lin Che Wei mengatakan pemerintah akan menerima masukan tersebut dan membahasnya dalam rapat koordinasi. “Pemerintah mendukung dengan memberikan infrastruktur, yang kedua insentif.”