Bisnis.com, JAKARTA -- Operasional landasan pacu (runway) ketiga Bandara Soekarno-Hatta diklaim mampu meningkatkan trafik menjadi 114 pergerakan pesawat per jam.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) M. Awaluddin mengatakan jumlah trafik pesawat saat lepas landas (take off) dan mendarat (landing) saat ini berjumlah 72 pergerakan per jam.
"Adanya runway ketiga bisa meningkat menjadi 114 pergerakan pesawat per jam," ujarnya, Rabu (28/2/2018).
Pembangunan runway tersebut akan membutuhkan waktu selama 16 bulan, sehingga baru bisa dioperasikan pada 2019.
Biaya pembangunannya didapatkan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp4 triliun. Hal tersebut berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2016 tentang Penambahan PMN RI ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan AP II.
Pembangunan landasan pacu ketiga tersebut, termasuk untuk pembangunan jalur penghubung (taxi way) antara parkir (apron) ke landasan pacu. Pembangunan konstruksi taxi way dan runway akan membutuhkan dana sebesar Rp1,8 trilun, yang sebagian di antaranya berasal dari belanja modal internal perseroan.
Pembangunan runway tahap pertama akan mencakup pekerjaan geoteknik, perkerasan (pavement), drainase, jembatan, pagar, fasilitas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK), dan Airfield Lighting System (AFL) atau Aeronautical Ground Lighting (AGL).
Dia menuturkan pembangunan runway ketiga ini merupakan pengembangan dalam upaya meningkatkan kapasitas sisi udara dan melengkapi pengembangan di sisi darat yang telah dilakukan.
Runway ketiga akan berdimensi 3.000 x 60 meter, yang bisa didarati pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777. Penambahan runway merupakan salah satu langkah antisipasi untuk mengakomodasi peningkatan jumlah penumpang pada 2025 yang diperkirakan mencapai di atas 100 juta orang.