Bisnis.com, JAKARTA - Penetapan harga khusus batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dalam negeri dinilai perlu dipikirkan untuk jangka panjang, bukan hanya untuk menyelamatkan keuangan PT PLN (Persero) dalam jangka pendek.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) mengatakan momentum pembahasan harga khusus ini harur dipakai untuk berpikir secara jangka panjang. Pasalnya, dampak kebijakan ini bisa berdampak sangat luas.
"Seharusnya momentum ini digunakan untuk berpikir jangka panjang. Jangan sampai hanya jadi solusi jangka pendek untuk menyelamatkan PLN," katanya kepada Bisnis, Rabu (28/2/2018).
Dia berharap tidak ada perbedaan harga yang signifikan antara batu bara yang dekspor dengan yang dijual di dalam negeri. Menurutnya, jika disparitasnya terlalu jauh, bisa ada tekanan untuk harga ekspor.
"Kalau terlalu jauh, akan ada tekanan supaya ada diskon harga untuk yang diekspor karena distorsi tadi," ujarnya.
Jika itu yang terjadi, tambahnya, para produsen terpaksa menurunkan rasio pengupasannya (stripping ratio). Hal itu akan menyebabkan cadangan batu bara yang layak ditambang semakin menipis.