Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menggelar program padat karya di 323 unit pelaksana teknis. Program yang menelan anggaran Rp275 miliar ini diharapkan bisa meningkatkan daya beli masyarakat.
Dalam rangka proyek percontohan program padat karya di sektor perhubungan laut, Ditjen Perhubungan Laut menggelar program serupa di Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur selama lima hari terhitung 27 Februari--3 Maret 2018.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Capt. Rudiana mengatakan program tersebut melibatkan 50 masyarakat lokal di sekitar pelabuhan. Mereka akan diberi upah harian sebesar Rp. 50.000 perhari menyesuaikan Upah Minimum Daerah Kabupaten Manggarai Barat.
Beberapa pekerjaan sederhana yang dilakukan di lingkungan Pelabuhan Labuan Bajo antara lain hpembersihan sampah di dalam pelabuhan dan area sekitarnya. Selain itu pembersihan sampah di laut menggunakan sea rider milik KN. Chundamani, pengecatan beberapa fasilitas pelabuhan serta perawatan fasilitas pendukung lainnya.
“Dengan diberikan upah harian, masyarakat akan mendapatkan penghasilan yang sesuai sekaligus juga mendidik masyarakat untuk membangun pola hidup yang produktif sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (27/2/2018).
Selain meningkatkan perekonomian warga, lanjut Rudiana,kegiatan padat karya di Labuan Bajo ini juga bertujuan untuk edukasi kebersihan lingkungan. Sebagaimana diketahui, Labuhan Bajo merupakan destinasi wisata unggulan yang banyak dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara.