Bisnis.com, JAKARTA – Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan menyatakan bentuk insentif fiskal bagi modal ventura masih dalam kajian.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro BKF Adriyanto. Dia juga mengatakan kajian soal insentif dilakukan agar dapat tetap sasaran dan tidak menyulitkan dunia bisnis dalam pemanfaatannya.
“Penajaman fitur fasilitas insentif fiskal saat ini kita lakukan. Salah satu ide ini adalah insentif untuk modal ventura yang disampaikan Menkeu beberapa hari lalu. Bentuk insentif fiskalnya masih kami kaji,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (25/2/2018).
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, otoritas fiskal masih mendengarkan masukan soal pemberian insentif tersebut. Namun dia memastikan, usulan tersebut tak jauh beda dengan yang sedang dilakukan oleh Kementerian Keuangan.
"Kami dengar saja, mungkin usulannya tidak banyak berbeda dengan yang sedang kami lakukan," kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (21/2).
Sri Mulyani menjelaskan bahwa tujuan pemberian insentif kepada modal ventura adalah untuk mendukung investasi bagi pelaku dagang-el. Meski demikian, seharusnya cakupannya bisa lebih luas lagi tak melulu soal dagang-el.
"Tujuannya memang untuk itu, tetapi tidak hanya spesifik bagi dagang-el," jelasnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, insentif fiskal menjadi bagian yang paling ditunggu oleh pelaku modal ventura. Insentif itu dibutuhkan untuk mendukung kehadiran dana ventura sebagai sumber pendanaan jangka panjang.
Pernyataan mengenai pemberian insentif dilontarkan oleh Menkeu di Istana pada pekan lalu. Saat itu mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menyatakan tengah menyiapkan skema insentif untuk mendorong investasi.