Bisnis.com, JAKARTA -- Amerika Serikat berkomitmen untuk mendongkrak nilai kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dengan negeri Paman Sam.
Dengan skala dan kekuatan ekonomi Indonesia yang sangat signifikan dalam kurun waktu terakhir, Duta Besar Amerika Serikat Joseph Donovan mengungkapkan banyak peluang yang dapat dilakukan.
“Volume perdagangan Indonesia dengan AS hanyalah 1,5 lipat lebih besar dibandingkan dengan volume perdagangan AS dengan Vietnam,” ujarnya ketika menemui Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko, mengutip keterangan resminya, Senin (19/2/2018).
Pada 2017, nilai perdagangan antara AS dan Indonesia meningkat sebesar 7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Tak hanya itu, Donovan secara terbuka menyatakan perusahaan-perusahaan asal Amerika Serikat yang beroperasi di Indonesia adalah advokat yang baik yang dapat menggambarkan bagaimana berbisnis di Indonesia.
“Perusahaan-perusahaan AS yang ada di Indonesia dapat menjelaskan bagaimana mereka menjalankan bisnis di Indonesia,” ungkapnya.
Donovan menambahkan, perusahaan yang sudah beroperasi di Indonesia dapat menjelaskan dan mengajak perusahaan-perusahaan asal AS lainnya yang tertarik berinvestasi di Indonesia.
Akan tetapi jika iklimnya tidak kondusif, misalnya mereka menemukan kesulitan atau menghadapi peraturan yang berbelit-belit, atau peraturan yang berubah-ubah, itu akan membuat kesan yang negatif pula.
Menanggapi harapan Donovan, Moeldoko menegaskan Indonesia sekarang ini melakukan banyak investasi dan sekaligus pembenahan. “Saat ini kita sudah membuat 15 paket kebijakan ekonomi yang sebagian besar adalah deregulasi dan penciptaan iklim investasi dan kemudahan berusaha. Oleh karena itu, saya berharap makin besar investasi AS di Indonesia,” jelas Moeldoko.
Sebagai gambaran, tingkat kemudahan berusaha (Ease of Doing Business) di Indonesia memang meningkat cukup tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun, Presiden Jokowi sendiri masih merasa bahwa Indonesia harus bisa melompat lebih tinggi dengan melakukan sejumlah deregulasi.
Demikian pula dalam hal daya tarik investasi, di mana Indonesia sekarang ini berkategori layak investasi berdasarkan penilaian yang dibuat oleh berbagai lembaga pemeringkat investasi internasional.